Berita Nasional Terkini

Diduga Gara-gara Sedekah Makanan untuk Warga Rempang, Sahabat Ustadz Abdul Somad Dipanggil Polisi

Diduga gara-gara memberikan sedekah makanan untuk warga Rempang, sahabat Ustadz Abdul Somad dipanggil polisi. UAS unggah surat panggilan, ini isinya.

|
Editor: Amalia Husnul A
DOK SAID via kompas.com.
Seorang warga Pulau Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau yang terlihat menangis saat mengikuti aksi demo penyampaian mereka yang menolak untuk direlokasi terkait upaya pemerintah pusat melalui BP Batam yang akan melakukan relokasi 16 titik kampung tua yang ada di Pulau Rempang. Diduga gara-gara memberikan sedekah makanan untuk warga Rempang, sahabat Ustadz Abdul Somad dipanggil polisi. UAS unggah surat panggilan, ini isinya. 

Sejarah Pulau Rempang

Sebelumnya, UAS juga telah memberikan perhatian untuk konflik Pulau Rempang ini.

Di dalam unggahannya, Ustadz Abdul Somad membagikan sejarah Pulau Rempang.

Dikutip TribunKaltim.co dari BangkaPos.com di artikel berjudul Ustaz Abdul Somad Ungkap Sejarah Warga Pulau Rempang Keturunan Prajurit, Begini Seruannya, Sejarah Pulau Rempang diunggah Ustadz Abdul Somad, Minggu (10/9/2023).

Dalam unggahannya, Ustadz Abdul Somad atau UAS menyebut jika masyarakat Pulau Rempang adalah keturunan prajurit.

Minggu (10/9/2023), akun Instagram @ustadzabdulsomad_official, memosting gambar Ustaz Abdul Somad mengenakan pakaian adat melayu.

Bukan soal pakaian tersebut yang dibahas dalam postingan tersebut, tetapi sebuah tulisan berjudul *MASYARAKAT REMPANG* *_Keturunan Perajurit Terbilang_*.

Dalam postingan itu, tulisan itu dibuat oleh Prof. Dr. Dato' Abdul Malik, M.Pd. Belum diketahui siapa sosok tersebut,

Berikut postingan Ustaz Abdul Somad:

*MASYARAKAT REMPANG*
*_Keturunan Perajurit Terbilang_*

Oleh :
*Prof. Dr. Dato' Abdul Malik, M.Pd.* *)

Baca juga: 8 Fakta Demo Rempang Berakhir Ricuh, Walikota Ajak Bertemu Pusat, Warga: Jangan Gusur 16 Kampung Tua

*SEBETULNYA,* penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.

Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah.

Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.

Kala itu pasukan Belanda dan Inggris tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun-temurun.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved