Berita Nasional Terkini
Pelaku yang Colok Mata Siswi SD Gresik hingga Buta Sering Malak Uang, Kepsek Enggan Komentar
Pelaku yang colok mata siswi SD Gresik hingga buta sering malak uang, sementara itu Kepala Sekolah enggan komentar kasus ini kepada media.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB,PP, dan PA), dr Titik Ernawati mengaku prihatin atas kejadian kekerasan terhadap anak.
Pihaknya sudan melakukan assesment sejak pertama menerima laporan pada 4 September lalu.
Sejak laporan masuk ke Dinas KBPPPA Titik mengaku langsung menerjunkan tim untuk melakukan pendampingan psikologis kepada korban.
"Dari assesmen sementara, korban mengalami trauma, Senin depan kami bersama tim psikolog juga akan melakukan asesment lagi. Kami sudah janjian senin habis dhuhur," kata Titik.
Pihaknya sudah koordinasi dengan dispendik Gresik.
Sementara itu, Kiki Ramadani, ibu kerban menegaskan saat ini kondisi psikologi SA mengalami trauma dan takut.
"Pasca kejadian nahas itu, masih trauma, seperti ketakutan," terangnya.

Sikap Kepala Sekolah
Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik memberikan respons mengejutkan saat ditanya terkait siswa yang buta karena dicolok tusuk bakso oleh teman.
Sebelumnya diberitakan bocah SD berinisial SAH (8), warga Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, buta setelah matanya dicolok tusuk bakso oleh siswa lain.
Insiden itu dialami korban ketika berada di tempatnya belajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 236 Gresik, Jawa Timur.
Awak media lantas berupaya meminta keterangan dari pihak sekolah, dalam hal ini Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik, terkait peristiwa yang terjadi pada tanggal 7 Agustus 2023 tersebut.
Hanya saja pihak sekolah enggan memberi tanggapan terkait insiden yang mengakibatkan mata kanan SAH buta.
"Saya punya hak untuk tidak menjawab," ujar Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik Umy Latifah saat ditemui awak media di sekolahnya, Sabtu (16/9/2023).
Umy lantas bergegas pergi meninggalkan awak media dengan masuk ke ruang guru dan kepala sekolah.
Ia menolak memberikan komentar lebih jauh terkait kejadian tersebut. Sebelumnya, Umy dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Gresik sempat melakukan mediasi dengan orangtua korban di salah satu ruang kelas di SD Negeri 236 Gresik.
Mediasi ini juga melibatkan pihak kepolisian.
Baca juga: Bantah Lakukan Bullying Semasa Sekolah, Kim Hieora Beberkan Tindakannya pada Masa Lalu
"Kami dari Dinas Pendidikan, sifatnya ini sudah coba memediasi. Selanjutnya kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi untuk ditangani, supaya menjadi klir, jelas, terang, apa sesungguhnya yang terjadi," tutur Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Gresik, Chamdan Faruq.
Chamdan mewakili Dinas Pendidikan Gresik menyatakan, pihaknya menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian.
Termasuk, mengenai keluhan keluarga korban yang merasa dipersulit untuk mendapat rekaman CCTV di sekolah.
Samsul Arif selaku ayah korban menyampaikan, pihaknya sudah coba untuk meminta rekaman CCTV di sekolah pada saat kejadian tersebut.
Namun permintaan itu seakan dipersulit, bahkan pihak sekolah terkesan coba menutup-nutupi kejadian itu.
"Saya sudah coba minta rekaman CCTV, tapi nggak boleh. Memang ada yang diberikan, namun rekaman CCTV yang sebelum kejadian, pada tanggal 6-nya (6 Agustus 2023)," ucap Samsul. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dan TribunJateng.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.