Berita Nasional Terkini
Respon TNBTS soal Petugasnya yang Dilaporkan ke Polisi oleh Pengacara Rombongan Prewedding
Petugasnya bakal dipolisikan pasangan prewedding pakai flare di Bromo, begini respons TNBTS.
Penulis: Eni | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Petugasnya bakal dilaporkan ke polisi oleh pasangan prewedding, begini respons TNBTS.
Beberapa waktu ini masyarakat dihebohkan dengan kebakaran hebat yang melanda bukit savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu (6/9/2023) itu baru berhasil dipadamkan satu minggu kemudian, tepatnya pada Rabu (13/9/2023).
Kebakaran hebat itu terjadi akibat penggunaan flare saat aktivitas pemotretan foto prewedding yang dijalani HP (38) bersama pasangannya.
Baca juga: Pengacara Pasangan Prewedding Bakal Laporkan Petugas TNBTS, Bintang Emon: Udah Minta Maaf, Udah Diem
Baca juga: Hasil Foto Prewedding Bromo dan Kabar PH Pelaku Akan Polisikan Petugas TNBTS di Kasus Bromo Terbakar
Baca juga: Update Kebakaran Bromo, Calon Pengantin Pria Ceritakan Saat Kejadian: Kami Sudah Usaha Padamkan Api
HP dan pasangannya telah meminta maaf atas kebakaran itu kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat pada Jumat (15/9/2023).
Sementara manajer wedding organizer (WO) berinisial AWEW (41) ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Meski sudah meminta maaf, namun kuasa hukum AWEW berencana melaporkan petugas TNBTS ke polisi atas dugaan kelalaian pengamanan.
Demikian yang disampaikan kuasa hukum tersangka dan lima saksi aktivitas prewedding yang memicu kebakaran Padang Savana Bromo, Mustadji.
Pihaknya akan mempolisikan petugas TNBTS karena dinilai melakukan pembiaran dan hanya menarik karcis.
Ancam Laporkan Petugas TNBTS ke Polisi
Kuasa hukum saksi dan tersangka kebakaran Bromo, Mustadji membenarkan rencana pelaporan petugas TNBTS ke polisi.
"Saya juga akan memberikan pembelaan kepada tersangka, kalau itu harus dilanjut di peradilan. Saya juga akan melaporkan balik petugas TNBTS karena tidak memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, yaitu wisatawan,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).
Mustadji mengungkapkan, tidak ada pemeriksaan kepada kliennya sebelum kejadian.
Barang bawaan wisatawan juga dia klaim tidak diperiksa.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan petugas terkesan melakukan pembiaran kepada wisatawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.