Pilpres 2024

M Qodari Ungkap Potensi Gempa Politik Dahsyat, Gibran Pemicunya, Suara Ganjar Bisa Hilang Separuh

M Qodari ungkap potensi gempa politik dahsyat, Gibran Rakabuming pemicunya, suara Ganjar Pranowo bisa hilang separuh

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunSolo.com/Andreas Chris
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto (kanan) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) menghadiri peringatan Hari Veteran Nasional di UNS Solo, Kamis (10/8/2023). M Qodari ungkap potensi gempa politik dahsyat, Gibran Rakabuming pemicunya, suara Ganjar Pranowo bisa hilang separuh 

TRIBUNKALTIM.CO - Gempa politik dahsyat bisa terjadi jelang pendaftaran capres dan cawapres di KPU 19 Oktober nanti.

Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan sejumlah individu dan partai politik terkait batas usia capres dan cawapres jadi penyebabnya.

Menurut UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu, batas usia minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun. Sementara para penggugat meminta batas usia diturunkan menjadi 35 tahun.

Aktor yang bisa membuat gempa politik adalah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming.

Baca juga: Viral, Kode Keras Putra Bungsu Jokowi Terjun ke Politik, Kaesang Berpontesi Jadi Ketua Umum PSI

Baca juga: Beda dengan Ganjar dan Anies, Prabowo Tolak Refleksi Diri di Cermin, Psikolog Cium Rasa Takut Gagal

Saat ini masih ada dua bakal calon presiden yang belum menentukan siapa yang akan menjadi cawapres, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Sebagai catatan, Gibran akan genap berusia 35 tahun pada 1 Oktober mendatang.

MK kabarnya sudah membuat keputusan dan tinggal mengumumkan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut, jika MK mengabulkan permohonan itu, maka nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka paling berpotensi didorong maju sebagai cawapres.

Baik bagi Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Jika terjadi hal itu akan menimbulkan gempa maha dahsyat yang mengubah konstelasi percaturan politik di Indonesia.

"Dan menurut saya kalau keputusan MK ini nanti keluar, artinya Gibran bisa menjadi cawapres, maka ini bisa menimbulkan gempa politik 9 Skala Richter.

Karena akan sangat mengubah konstelasi politik," kata Qodari dalam diskusi dari bertajuk Jelang Final Terbentuknya Koalisi Capres 2024 yang diadakan Partai Gelora, Rabu (20/9/2023).

Qodari memandang majunya Gibran, jika nanti dipasangkan sebagai cawapres Prabowo Subianto akan menggerogoti suara Ganjar Pranowo dan berkontribusi mendulang kemenangan besar.

Baca juga: Ternyata Anies Baswedan Kuasai Suara Pemilih 4 Partai Islam Sekaligus, Terbongkar di Survei Terbaru

Baca juga: Warga NU-Muhammadiyah Yakin Jokowi Dukung Prabowo, Bukan Ganjar, Cek Survei Terbaru LSI Denny JA

"Mengubah konstelasinya itu di mana?

Pertama, bisa mengambil separuh suaranya Ganjar, yang kedua akan bisa berpengaruh terhadap pemenangan Pemilu," ujarnya.

Menurutnya tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi yang mencapai angka 80 persen sedang diperebutkan oleh Prabowo dan Ganjar.

“Kalau kita bicara soal suara, menurut saya peta suara pada hari ini pertama-tama bukan peta suara tiga kandidat.

Tapi peta suara Pak Jokowi, peta suara dari masyarakat.

Peta opini dari kalangan publik yang puas atau tidak puas dengan Pak Jokowi.

Yang puas kepada Pak Jokowi sekarang ini angkanya 80 persen, yang tidak puas 20 persen," katanya.

Namun, dikatakan Qodari perebutan suara Presiden Jokowi oleh Prabowo dan Ganjar akan dimenangkan oleh kandidat berhasil menarik Gibran Rakabuming sebagai bakal calon presiden.

“Nah yang akan menang adalah yang aura Pak Jokowi nya paling kental.

Selama ini kan aura Pak Jokowi itu berusaha direbut dengan gambar.

Berusaha direbut dengan momentum, peristiwa dan seterusnya,” ujar Qodari.

“Saya membayangkan kalau nanti Gibran ini jadi calon wakil presiden.

Entah sebagai wakilnya Ganjar atau Prabowo, itu nanti suara pendukung Jokowi yang 80 persen itu akan melimpah ke pasangan yang ada Gibran sebagai wakilnya,” imbuhnya.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul dan Terkuat Versi LSI Denny JA

Baca juga: Anies Baswedan Tak Segan Beri Nilai Rendah untuk Kebebasan Berpendapat Era Jokowi, Wakanda Jadi Kode

Oleh karena itu, Qodari berpendapat variabel penentu pemenang Pilpres 2024 tidak akan lepas dari variabel dukungan dari Presiden Jokowi.

“Makanya kemudian penentu pemilu Indonesia ini menurut saya tetap Pak Jokowi baik secara elektoral maupun secara dinamika politik lain-lainnya,” tandas Qodari seperti dilansir Tribunnews.

Spanduk Prabowo-Gibran

Sebelumnya Gibran mengaku jengkel dengan semakin banyaknya spanduk dan baliho yang bergambar dirinya dengan Prabowo Subianto.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini pun meminta agar hal itu tidak dilakukan lagi.

Spanduk dan baliho bergambar Gibran dengan Prabowo memang semakin marak.

Seperti diketahui Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang diusung Koalisi Indonesia Maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Sementara Gibran adalah kader PDI Perjuangan yang sudah menetapkan eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Gibran mengakui keberadaan spanduk dan baliho itu membuatnya tidak nyaman.

Wali Kota Solo itu mengaku sebenarnya sudah mewanti-wanti atau mengingatkan agar fotonya jangan dipasang.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Sumber Dana Kampanye Anies, Ganjar dan Prabowo, Bos Gerindra Punya Harta Jumbo

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024, Pasangan Paling Ideal untuk Ganjar, Prabowo dan Anies Versi LSI

"Yo takon sing masang (ya tanya yang masang) baliho. Kan saya udah wanti-wanti tidak usah pasang. Relawan kan gitu," tuturnya saat ditemui di kantornya, Senin (18/9/2023).

Pemasangan baliho-baliho ini tidak melalui komunikasi dengannya. Ia juga heran baliho itu semakin marak. Ia khawatir membuat warga resah akan loyalitas Gibran ke partainya PDIP.

"Nanti menimbulkan keresahan warga," ungkapnya.

Ia juga tidak tahu menahu bisa sebanyak ini.

"Aku ra ngerti tiba-tiba dadi okeh banget (aku tidak tahu tiba-tiba jadi banyak banget).

Urung ono (belum ada) komunikasi juga karo aku. Jenenge relawan ngono kuwi (namanya relawan begitu) inisiatif," tuturnya.

Bahkan tidak hanya di Solo Raya. Di provinsi lain baliho ini juga tersebar secara masif.

"Udah (tahu masuk Solo Raya). Jawa Barat. Jawa Timur semua ada," ujar Gibran.

Meskipun digadang-gadang jadi cawapres Prabowo, ia menegaskan tetap loyal dengan partainya.

"Merugikan dalam artian apa. Nggak ada. Kita tetap solid di PDI Perjuangan santai aja," terangnya.

Ia pun telah menjalin komunikasi dengan para relawan agar jangan memasang foto dirinya dengan kandidat capres.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024: Anies Unggul di Pemilih Muhammadiyah, Cak Imin Kalah dari AHY

Namun, ia sendiri juga tidak memerintahkan untuk mencopot baliho tersebut.

"Aku udah koordinasi sama teman-teman relawan. Kalau bisa ijin dulu. Ya kalau bisa jangan ada foto saya.

Kemarin sudah saya sampaikan gitu. Tapi nggak papa. Relawan ya gitu," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat: Jika Gibran Lolos jadi Bakal Calon Wakil Presiden, Dunia Politik Gempa 9 Skala Richter

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved