Pilpres 2024

Anies Baswedan Tak Segan Beri Nilai Rendah untuk Kebebasan Berpendapat Era Jokowi, Wakanda Jadi Kode

Anies Baswedan tak segan beri nilai rendah untuk kebebasan berpendapat era Jokowi, Wakanda jadi kode

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rita Noor Shobah
Instagram @aniesbaswedan
Gubernur Anies Baswedan dan Presiden Jokowi saat Formula E jakarta, Sabtu (4/6/2022). Anies Baswedan tak segan beri nilai rendah untuk kebebasan berpendapat era Jokowi, Wakanda jadi kode 

TRIBUNKALTIM.CO - Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyoroti kebebasan berpendapat di era Presiden Jokowi.

Pasangan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024 ini bahkan tak segan rapor merah untuk kekebasan berpendapat di era Jokowi.

Hal ini diungkapkan Anies Baswedan di acara Mata Najwa bertema Tiga Bacapres Bicara Gagasan yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, yang dipandu Najwa Shihab .

Anies Baswedan menilai, kebebasan berpendapat di Indonesia di masa kepemimpinan Jokowi saat ini masih jauh dari angka sempurna, bahkan memiliki nilai merah.

Baca juga: Hasil Survei, Erick Thohir Jadi Kandidat Cawapres Terkuat Prabowo, Ketua PSSI Malah Jadi Terbebani

Najwa kemudian meminta Anies Baswedan spesifik menyebutkan nilainya jika menggunakan skala penilaian dari 1 sampai 10.

“Menurut saya kebebasan berpendapat di Indonesia ini skor angkanya itu lima atau enam ya,” kata Anies di kanal YouTube Najwa Shihab, Selasa (19/9/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan bahwa kondisi saat ini beberapa masyarakat Indonesia memiliki sikap khawatir ketika menyampaikan kritikan terhadap kebijakan maupun sikap pemerintah.

Sehingga beberapa masyarakat yang mengkritik itu kerap mengubah beberapa diksi menjurus secara inti terhadap aspek yang dikritik dengan istilah lain.

“Selama masyarakat menulis tentang Indonesia harus menggunakan istilah Wakanda masih rendah.

Selama masih harus menggunakan nama selain diri sendiri untuk mengungkapkan apa yang menjadi pikiran untuk disampaikan mengkritik, maka kebebasan berpendapat masih rendah.

Jadi tidak boleh ada lagi rasa takut dalam berekspresi,” tutur Anies.

Menurut Anies, ruang kebebasan berekspresi dengan mengkritik pemerintah adalah hal yang sah.

Terlebih, kata dia, jika dilakukan di ruang lingkup kampus.

Ia menjelaskan dalam realitanya ketika terdapat sikap atau kebijakan yang menilai ketida adilan, hanya kalangan tokoh agama saja yang berani menyampaikan.

Sedangkan mahasiswa atau dosen hanya diam, karena takut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved