Pilpres 2024

Survei SMRC Bongkar Dukungan PA 212 di Pilpres 2024, GNPF Ulama dan FPI Bisa Satu Gerbong dengan PSI

Survei SMRC bongkar dukungan PA 212 di Pilpres 2024, GNPF Ulama dan FPI bisa satu gerbong dengan PSI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi. Ribuan masa dari Persaudaraan Alumni atau PA 212 dan sejumlah ormas Islam menggelar aksi di DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020). Survei SMRC bongkar dukungan PA 212 di Pilpres 2024, GNPF Ulama dan FPI bisa satu gerbong dengan PSI 

"Mungkin enggak ke Prabowo? Bisa saja.

Apakah mereka merasa ditinggalkan? Ya bisa saja, tetapi perlu diantisipasi juga, Prabowo itu agak unik sekarang," ucapnya.

"Dia bisa meleburkan elemen yang dulu membenci dia, dan mendukung dia.

Saya tidak tahu apakah dia atau timnya relatif lebih telaten dalam membangun jaringan sel-sel dan kekuatan politik," imbuh Umam.

Baca juga: Warga NU-Muhammadiyah Yakin Jokowi Dukung Prabowo, Bukan Ganjar, Cek Survei Terbaru LSI Denny JA

Saat ini, Umam mencatat terdapat sejumlah individu dan organisasi yang memilih mendukung Prabowo.

Padahal, individu dan organisasi itu sebelumnya dinilai hampir tidak mungkin mendukung Prabowo.

Beberapa di antaranya, relawan Pro Jokowi (Projo), Jokowi Mania, dan lainnya.

Bahkan, PSI yang sebelumnya kerap mengkritik Prabowo kini santer dikabarkan akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.

"PSI hanya satu nama. Masih banyak jaringan dan sel-sel relawan Jokowi yang lain.

Kemudian individu-individu yang hampir tidak mungkin dulu mendukung dia, dan yang dulu menjadi mesin politik yang sangat efektif untuk mendegradasi dan mendelegitimasi kredibilitas politik dia sekarang berada di belakang Prabowo untuk memberikan back up dan support di pilpres 2024.

Jadi memang belum bisa disimpulkan ke satu nama.

Kita lihat perkembangannya saja," paparnya.

Umam menyebut karena itulah, terbuka kemungkinan GNPF Ulama dan FPI berada satu gerbong dengan PSI yang sebelumnya kerap berseberangan.

Umam mengatakan, dalam konteks politik, tiap individu dan kelompok akan mengambil keputusan dengan pilihan yang kian terbatas.

Keputusan politik itu akan diambil dengan mempertimbangkan sejumlah hal, seperti merasa dimanusiakan, dihargai, dan diayomi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved