Pilpres 2024
Budiman Sudjatmiko Ancam Tinggalkan Prabowo Bila Tak Akomodir 50 Persen Usulannya, Apa Saja?
Budiman Sudjatmiko ancam tinggalkan Prabowo Subianto bila tak akomodir 50 persen usulannya, apa saja?
TRIBUNKALTIM.CO - Budiman Sudjatmiko sempat jadi sorotan usai menyatakan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Padahal, Budiman Sudjatmiko dikenal sangat anti-Prabowo lantaran merupakan aktivis 98.
Tak hanya itu, kala menyatakan dukungan, Budiman Sudjatmiko berstatus sebagai anggota PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Terbaru, Budiman Sudjatmiko menegaskan dirinya tak segan berseberangan kembali dengan Ketua Umum Gerindra, tersebut.
Hal ini dilakukan Budiman apabila Prabowo tidak memenuhi aspirasinya saat terpilih menjadi Presiden di 2024.
Baca juga: Survei Terbaru, LSI Denny JA Teliti Deretan Blunder Ganjar Pranowo dan Dampaknya, Ada Soal Israel
Baca juga: Akhirnya Komnas HAM Temukan 6 Indikasi Pelanggaran HAM di Konflik Rempang, Warga Melayu Rela Mati
Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) sekaligus Aktivis 1998 itu menegaskan siap jadi oposisi pemerintah jika Prabowo menang dan mengabaikan programnya.
"Istilahnya terserah beliau lah, tidak harus didukung dengan saya.
Tapi kalau misalnya itu tidak dipenuhi, begini andai yang tidak dipenuhi itu lebih dari 75 persen.
Saya akan beroposisi," kata Budiman di DPP Relawam Prabu, Menteng, Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Mantan aktivis PDIP itu mengaku telah mengusulkan enam konsep program kepada Prabowo jika menang dalam Pilpres 2024 mendatang.
Keenam konsep yang diusulkan di antaranya terkait hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, konektivitas, optimalisasi dana desa, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Budiman menyampaikan jika Prabowo mengakomodir setengah dari usulannya maka dirinya akan tetap mendukung Prabowo.
"Tapi kalau misalnya dipenuhinya hanya 50 persen saya tetap masih akan dukung. Kalau 50 persen, dari 6 misalkan 3 yang dikejar, saya tetap dukung.
Tapi kalau misalnya dari 6, 5 enggak dijalankan ya ngapain," ujarnya.
Meski begitu, eks anggota DPR dari Fraksi PDIP itu meyakini Prabowo akan mengakomodir mayoritas dari usulannya.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Terbaru: Head to Head Prabowo, Ganjar, dan Anies dan Elektabilitas Partai
Baca juga: Survei SMRC Bongkar Dukungan PA 212 di Pilpres 2024, GNPF Ulama dan FPI Bisa Satu Gerbong dengan PSI
Hal ini diyakininya setelah melakukan sejumlah diskusi dan pembicaraan dengan Prabowo.
"Tapi saya percaya kalau dilihat dari diskusi saya dengan beliau, lihat dari bukunya.
Mungkin minimal sekali 4 gagasan saya yang akan beliau pasti jalankan. Tidak akan kurang dari itu," ucap dia.
"Sumber daya manusia jelas, optimasi dana desa itu pasti akan dijalakan, hilirisasi pasti akan diteruskan, digitalisasi, itu minimal 4," tambah Budiman.
Prabowo intelektual kesepian
Pada kesempatan yang sama mantan Ketua Umum PRD itu menilai Prabowo Subianto merupakan seorang pemikir atau intelektual kesepian.
Itu sebabnya Prabowo cocok didampingi dengan wakil calon presiden (cawapres) yang bisa diajak diskusi dengan hal apa pun.
"Seorang intelektual kesepian butuh partner yang bisa diajak diskusi.
Siapa pun itu yang bisa diajak diskusi. Diskusi tentang rakyat, diskusi-diskusi global, saya kira itu," kata Budiman.
Diketahui, Prabowo merupakan bakal capres 2024 yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Namun, hingga kini, Prabowo belum mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Janji Jokowi, Tiap Bulan ke IKN Nusantara Resmikan Proyek-Proyek Swasta, akan Ada Taman Safari
Baca juga: Jokowi Ungkap Luas Lapangan Istana Garuda di IKN Nusantara 2 Kali Lipat dari Istana Merdeka Jakarta
Lebih lanjut, Budiman memandang Prabowo sebagai sosok orang yang strategis dan intelektual.
Menurut dia, wakil yang tepat mendamping Prabowo sebagai cawapres haruslah sosok yang juga strategis tetapi populis atau merakyat.
"Menurut saya beliau harus deket dengan yang intelektualis, harus sama-sama strategis, populis. Karena beliau kan strategis intelektualis, ya (wakilnya) strategis populis," katanya.
Dalam kesempatan ini, Budiman mengaku hingga saat ini belum pernah membahas soal sosok bakal cawapres yang cocok mendampingi Prabowo.
Dia juga mengaku siap jika Prabowo Subianto menunjuknya sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
"Masuk penjara aja siap, apalagi jadi cawapres, jadi capres, jadi menteri, jadi gubernur ya siap lah.
Yang aku enggak siap adalah, karena sudah pernah, aku jadi DPR. Sudah dua kali soalnya," ujar dia.
Budiman bahkan menjelaskan memilih untuk mendukung Prabowo hingga dirinya dikeluarkan dari PDIP.
"Kebetulan saya memilih Prabowo dengan konsekuensi saya dikeluarkan dari partai yang 19 tahun saya sudah jadi bagian dari partai itu," imbuhnya.
2 Parpol Tawari Jadi Anggota
Pasca dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko kini dilirik dua partai politik pengusung Prabowo Subianto hingga ditawari jadi caleg.
Dua parpol pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres), membuka karpet merah lebar untuk Budiman Sudjatmiko yang baru saja dipecat PDI Perjuangan.
Kedua parpol itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra.
Diketahui, Budiman dipecat karena mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dukungan itu dinilai "Tidak mengindahkan Instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo."
Soal pemecatan Budiman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan, pihaknya tak ingin ikut campur urusan internal PDIP.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Suara PA 212 Dominan ke Anies Ketimbang Prabowo Versi SMRC
Baca juga: Profil dan Biodata Prabowo Subianto Capres 2024 Partai Gerindra dan Cawapres Paling Ideal di Survei
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya terbuka untuk menerima Budiman bila ingin bergabung.
"Kalau Gerindra ya pasti welcome, tapi kan kita tidak ingin ya seolah-olah seperti itu ya. Jadi, kita itu tergantung yang bersangkutan," katanya, ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Sejauh ini, ia menambahkan, Gerindra masih menunggu langkah politik Budiman selanjutnya.
Fadli mengaku sudah cukup lama mengenal Budiman, sejak keduanya masih aktif di pergerakan mahasiswa.
Komunikasi secara personal pun, diakuinya, berjalan baik.
"Kita tunggu saja apa keputusannya, apakah tidak berpartai dulu, apakah nanti mau bergabung dengan salah satu partai, atau bergabung dengan Gerindra," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ancam Jadi Oposan jika Programnya Ditolak Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Dia intelektual Kesepian
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.