Berita Mahulu Terkini

Polres Mahulu dan Kubar Latihan Tangani Pengunjuk Rasa Rusuh Pilkada dan Pemilu 2024

Polres Mahakam Ulu ( Mahulu) dan Polres Kutai Barat ( Kubar) menggelar latihan gabungan atau simulasi pengamanan kota.

Penulis: Febriawan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
Polres Mahakam Ulu ( Mahulu) dan Polres Kutai Barat ( Kubar) menggelar latihan gabungan atau simulasi pengamanan kota (Sispamkota) Pilkada 2024, Selasa (26/9/2023).  

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Polres Mahakam Ulu ( Mahulu) dan Polres Kutai Barat ( Kubar) menggelar latihan gabungan atau simulasi pengamanan kota (Sispamkota) Pilkada 2024, Selasa (26/9/2023). 

Simulasi ini dimaksudkan untuk memeriksa kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang dimiliki jelang Pemilu 2024.

Kegiatan dilangsungkan di alun-alum ITHO Barong Tongkok, Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur pada pukul 14.00 Wita. 

Dalam simulasi itu, ratusan personel gabungan dari Kubar dan Mahulu memperagakan upaya pengamanan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.

Baca juga: KPU Paser Bakal Akomodir 3 Kategori Pemilih saat Pemilu 2024

Persiapan menjaga keamanan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini melibatkan berbagai pihak, meliputi:

- TNI-Polri;

- KPU Kabupaten Kubar;

- KPU Mahulu;

- Satpol PP;

- dan serta stakeholder lainnya.

Juga ditandai deklarasi pemilu damai oleh Parpol yang ada di Mahulu dan Kubar.

Pada Simulasi ini, dilatihkan skenario tahapan aman, rawan sampai timbul kerusuhan yang mengganggu kamtibmas.

Seperti unjuk rasa dengan massa yang melempari aparat dan membakar ban.

Baca juga: Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 di Kukar, Polisi jadi Pengunjuk Rasa

Simulasi ini dipimpin langsung Kapolres Kubar Heri Rusyaman dan Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok. Juga hadir Bupati Kubar FX Yapan dan Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun.

Selesai simulasi, Kapolres Kubar Heri Rusyama menyampaikan, bahwa latihan dan simulasi Sispamkota penting dilakukan guna mengecek sejauh mana kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang dimiliki.

Terutama dalam rangka menghadapi pengamanan Pemilu 2024.

Dengan simulasi ini, artinya ingin menunjukkan bahwa Polri, khususnya Polres sudah siap mengamankan Pemilu 2024 dalam situasi apapun.

"Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku," kata tegasnya

Hal senada juga disampaikan Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok, dia menegaskan, dalam menghadapi konflik sosial dibutuhkan sinergitas, kerja sama, dan koordinasi antara aparat keamanan dengan seluruh pemangku kepentingan.

Baca juga: Polres Paser Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024, Antisipasi Konflik dan Demo saat Pemilu

"Intinya kami selalu siap dalam kondisi apapun dan siap mengamankan jalannya pemilu yang aman dan damai," jelasnya.

Hal ini untuk menjaga kondusivitas dan kelancaran seluruh tahapan Pemilu.

Selain itu, pihaknya telah memetakan potensi kerawanan. Sehingga akan memudahkan tugas-tugas Polri dalam pengamanan pemilu nantinya.

Sementara itu, Bupati Kubar, FX Yapan mengapresiasi pelaksanaan pelatihan Sispamkota tersebut.

Latihan kali ini, merupakan bentuk pengecekan dan kesiapan personel, sarana dan prasarana sehingga jika terjadi situasi kontijensi dalam tahapan pemilu atau Pemilukada tahun 2024.

Baca juga: Polres Mahulu Berusia Setahun, Wabup Akui Kondisi Kamtibmas Terjaga, Harap Bersinergi dengan Pemkab

"Dapat diantisipasi secara bersama-sama secara cepat dan tepat dalam penanganannya,” ujarnya.

Yapan juga menambahkan, bahwa kegiatan pelatihan kali ini juga untuk memastikan personel polri yang bersinergi dengan TNI dan stakeholder.

Telah siap mengawal rangkaian tahapan pemilu tahun 2024.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun. Dengan adanya simulasi ini yang menggambarkan bila terjadi masalaah dengan cepat ditangani.

Ilustrasi kotak suara untuk pemilihan umum.
Ilustrasi kotak suara untuk pemilihan umum. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

"Tapi kita tetap berharap tidak terjadi masalah saat pemilu berlangsung" jelasnya.

Begitu juga dengan penyelenggaran Pemilu kata Avun. Harus tetap netral dalam menjalankan tugasnya.

"Apabila tidak netral dapat memicu konflik," jelasnya.

Intinya kata Avun, Pemerintah selalu mendukung upaya pelaksanaan pemilu yang aman dan damai. 

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved