Berita Kaltim Terkini

BPBD Catat Sebanyak 414 Kasus Karhutla di Kaltim Hingga 1 Oktober 2023

Per 1 Oktober 2023 terdata BPBD Kaltim ada sebanyak 414 kejadian karhutla di seluruh kabupaten dan kota

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Ilustrasi penanganan karhutla di Kabupaten Kutai Timur.Per 1 Oktober 2023 terdata BPBD Kaltim ada sebanyak 414 kejadian karhutla di seluruh kabupaten dan kota 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim mencatat Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di sejumlah daerah di Bumi Etam.

Per 1 Oktober 2023 terdata BPBD Kaltim ada sebanyak 414 kejadian karhutla di seluruh kabupaten dan kota.

Koordinator Pusdalops BPBD Kaltim, Cahyo Kristanto mengimbau agar jajaran BPBD di Kabupaten dan Kota tetap waspada.

Serta mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.

"Langkah preventif juga kami lakukan bersama seluruh unsur terkait dalam operasi karhutla ini," ujarnya, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: 537 Ha Lebih Lahan Terbakar, Kepala BPBD Paser Sebut Karhutla Kerap Terjadi saat Sore Hari

Baca juga: Selama 2023 Sudah 10 Kejadian, Pemkab Kutim Edarkan Surat Antisipasi Karhutla

Dari data BPBD Kaltim per 1 Oktober 2023 jumlah kejadian karhutla di tiap Kabupaten dan Kota mencapai 414 kejadian.

"Karhutla terbanyak ada di Kabupaten Paser," sebutnya.

Berikut rincian kejadian Karhutla di Kabupaten dan Kota Kaltim per 1 Oktober 2023:

- Paser dengan 109 kejadian

- Berau 59 kejadian

- Kutai Kartanegara 59 kejadian

- Penajam Paser Utara 58 kejadian

- Kutai Barat (Kubar) 51 kejadian

- Samarinda 36 kejadian

- Kutai Timur 15 kejadian

- Balikpapan 14 kejadian

- Bontang 10 kejadian

- Mahakam Ulu 3 kejadian

Sedangkan untuk luas area terbakar di Kaltim, untuk Balikpapan seluas 10,4 hektare.

Berau ada 4 hektare kebakaran hutan dan 184,5 hektare lahan yang terbakar.

Bontang ada 0,25 hektare hutan terbakar dan 22,35 hektare lahan terbakar.

Kemudian di Kubar, ada 743,678 hektare lahan terbakar, Kukar dengan 368.415 hektare lahan terbakar.

Kutim dengan 35.807 hektare lahan terbakar, Paser 1 hektare kebun terbakar dan 440,29 hektare lahan terbakar, PPU 159,001 hektare lahan terbakar, Samarinda 41.775 hektare lahan terbakar, dan terakhir ada Mahulu dengan 2 hektare.

Dalam penanganan karhutla, ada sekitar 6-7 orang yang ditugaskan.

Tangki air di 1 mobil cukup menampung 500 liter, termasuk alat-alat lain untuk memadamkan api.

Baca juga: Gubernur Isran Tanam Pohon di Muara Kaman, Launching Program FCPF-CF dan Serahkan Alutsista Karhutla

"Kalau karhutla itu, kan banyak spot-nya. Jadi 1 unit mobil itu terdiri dari 6-7 orang yang turun ke lokasi karhutla-nya," terang Cahyo

Sementara itu, Cahyo juga turut menyampaikan kejadian kebakaran di Tahura Bukit Soeharto, dimana total area terbakar mencapai 10 hektar.

Cahyo pun membenarkan hal tersebut dan sampai saat ini, pemadamannya masih ditangani.

"Kalau yang Tahura Bukit Soeharto itu penyebabnya karena pergesekan batu bara di dalam tanah. Itu masih ditangani," jelasnya.

Namun secara umum, Cahyo mengatakan penyebab terjadinya karhutla selain musim kemarau yang berkepanjangan dan mengakibatkan kekeringan, ada hal lain pula.

"Misalnya, lahan yang rawan terjadi kebakaran seperti daerah dengan gambut yang lumayan tebal hingga kawasan tambang dengan batu bara," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved