Pilpres 2024

Menag Yaqut Tak Tinggal Diam Mau Disanksi PKB, Ketua GP Ansor Hanya Tunduk ke Kiai di Majelis Syuro

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak tinggal diam mau disanksi PKB, Ketua GP Ansor hanya tunduk ke Kiai di Majelis Syuro

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/Kemenag RI
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak tinggal diam mau disanksi PKB, Ketua GP Ansor hanya tunduk ke Kiai di Majelis Syuro 

Yaqut mengklaim pernyataannya itu dia lontarkan demi mencerdaskan masyarakat.

Akan tetapi, jika dianggap salah, maka dia siap dipanggil partai.

"Kalau saya mengajak masyarakat untuk rasional mengajak rakyat untuk memilih dengan cara cerdas itu dianggap kesalahan, ya monggo begitu loh," imbuh Yaqut.

Dikutip dari Tribunnews, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menanggapi kelakar dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jangan memilih pemimpin karena wajahnya ganteng dan mulutnya manis.

Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, pernyataan dari seorang Menag tersebut sejatinya tidak patut diungkapkan.

Sebab, dia menilai, pernyataan Menag Yaqut layaknya seorang buzzer dan seperti provokator.

Dia pun mempertanyakan alasan Yaqut yang merupakan seorang Menteri Agama sampai melontarkan pernyataan demikian.

"Ini untuk apa mengeluarkan begitu?

Buang-buang statement menurut saya, buang-buang omongan yang nggak perlu.

Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu," kata Jazilul saat dimintai tanggapannya, Minggu (1/10/2023).

Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu meminta agar Menag Yaqut untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan.

Baca juga: Jokowi Tantang Anies Baswedan, Capres NasDem Tuding PSN Ada Titipan Kanan Kiri

Apalagi, Yaqut merupakan pejabat publik dan merupakan pembantu Presiden Jokowi yang memperoleh gaji dari rakyat dan seharusnya menciptakan keharmonisan jelang Pemilu 2024 ini.

"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni.

Bukan untuk mengeluarkan statement statement yang nggak perlu," kata Gus Jazil.

Dia juga mengatakan, apa yang diungkapkan oleh Menag Yaqut ini telah mengesampingkan apa yang sejatinya diserukan oleh Presiden Jokowi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved