Kisah Buaya Riska di Bontang

Buaya Riska Ternyata Punya Saudara Kembar? Inilah Kisah Awal Mula Buaya Riska Bertemu Ambo

Buaya Riska ternyata punya saudara kembar. Di balik kisah awal mula pertemuan buaya Riska dengan Ambo.

|
Kolase Tribunkaltim.co
Ambo dan buaya Riska - Buaya Riska ternyata punya saudara kembar. Di balik kisah awal mula pertemuan buaya Riska dengan Ambo. 

Ambo ngotot. Ia tak mau petugas tersebut bertindak lebih dari apa yang ia pikirkan. Gayung bersambut beberapa warga sempat berdatangan, mereka membela Riska. Melihat hal tersebut, petugas itu tak berdaya.

Namun Ambo mau tak mau harus bersedia membuat surat pernyataan. Apabila terjadi hal yang tak diinginkan bersedia bertanggungjawab.

"Maksudnya mungkin begitu, mau dievakuasi. Warga datang satu-satu. Mereka nanya kenapa itu? Riska kenapa? Kalau Riska diambil berurusan dengan kita. Riska ini banyak pembelanya. Baru aja, belum lama. Ada surat pernyataanmya di dalam," ungkapnya sambil tertawa menang.

Ketahuilah, bila air pasang, dermaga kecil di bantaran Sungai Guntung tak jauh dari rumah kontrakan Ambo, jadi tempat kesenangan Riska.

Dari malam ia biasa nongkrong sampai pagi. Kadang selepas Ambo melaut, pulangnya Riska berada di sisi kiri perahu. Ikut pulang.

"Pas di dermaga. Sebenarnya dimana-mana kami obrol intim layak manusia. Kadang malam sama aku, mau mancing dia nemenin. Udah layaknya manusia. Aku yakin dia paham apa yang kuomongkan," ucapnya.

Hasil tangkapan ikan yang didapat Ambo, sebagian diberikan kepada buaya Riska.

Sebagian disimpan untuk kebutuhan dapur rumah. Ambo menyuapi ikan ke rahang Riska yang penuh taring dengan senyuman. Sedikit usapan di kepala, disusul lemparan kecil. Tak butuh waktu lama Riska melahapnya. Hanya hitungan detik.

Kalau rejeki berlebih atau menerima pemberian warga, Ambo kadang memberi Riska daging ayam potong. Pria yang merantau ke Kaltim sejak 1991 itu yakin senangnya Riska 2 kali lipat.

"Habis makan pulang. Gak tiap hari. Kalau air pasang besar dia kemari. Kadang bermalam di situ. Ndak nentu Riska datang. Kadang datang malam, siang, pagi dan sore," katanya sambil menunjuk dermaga kecil, tempat ia menambatkan perahunya yang diberi nama Riskah.

Untuk diketahui, sepekan terakhir nama Riska jadi populer di jagat media sosial. Buaya yang tinggal di muara Sungai Guntung Bontang ini sukses merebut perhatian warganet. Riska mendadak viral. Penontonnya di Youtube hingga jutaan orang.

"Doa saya, banyak orang bantu. Kasihan dia. Kalau aku cuma bisa mancing. Kalau ada (dapat ikan) dikasih, kalau gak ada diam. Aku melaut, bukan kayak orang pakai kapal, aku pakai perahu kecil. Kalau dapat lebih jual di pasar, kalau pas-pasan buat makan kami dan Riska," harapnya.

Baca juga: Nasib Buaya Riska Seusai Dievakuasi BKSDA Kaltim, Ambo Khawatirkan Luka di Bagian Ekor

Tribunkaltim.co, berkesempatan berbincang dengan Ambo, nelayan yang menolak disebut pawang buaya secara langsung di beranda rumahnya. Berikut petikan wawancara  di tahun 2020 sebelum buaya Riska direlokasi ke penangkaran buaya di Balikpapan:

Bisa ceritakan awal mula bertemu dengan buaya Riska?

Pertemuan pertama kali di daerah sini saja (Muara Sungai Guntung). Pada saat bekerja (Pabrik) kemarin. Kerja di sana pasang penghalang, untuk blok lumpur supaya gak masuk ke area pabrik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved