Berita Samarinda Terkini

Sampaikan Aspirasi ke Dewan, Pedagang Pasar Pagi Samarinda Ingin Keluhannya Dijawab

Pasalnya, pasar legendaris ini telah dianggap salah satu pusat grosir terbesar di Kota Samarinda.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Thoriq Hakim Ketua FP3 Samarinda berbicara mengenai rencana revitalisasi Pasar Pagi Samarinda, di DPRD Samarinda, Kamis sore (5/10/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Rencana Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda menimbulkan pro dan kontra dari pedagang.

Pasalnya, pasar legendaris ini telah dianggap salah satu pusat grosir terbesar di Kota Samarinda.

Rencana ini menimbulkan kepanikan di antara pedagang dan akhirnya membuat para Forum Pedagang Pasar Pagi atau FP3 Samarinda bersuara dihadapan anggota DPRD Samarinda pada Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Pedagang Usulkan 2 Tempat Untuk Relokasi Pasar Pagi Samarinda, Sebut Bangunan Plaza 21

Thoriq Hakim selaku perwakilan sekaligus dari Ketua FP3 Samarinda pun angkat bicara. “Kami meminta klarifikasi karena selama ini kami diresahkan oleh perencanaan ini,” ungkapnya.

Ia menolak dengan tegas adanya kabar yang beredar terkait kondisi bangunan pasar yang sudah tidak layak.

“Itu yang jadi masalah, akhirnya pembeli tidak ada yang berani ke pasar pagi dan itu mengurangi omzet kami,” tuturnya.

Sehingga para pelaku ekonomi di Pasar Pagi merasa tertekan dengan adanya dampak daripada kabar tersebut.

“Dan kami ingin keluhan kami terjawab,” singkatnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Pagi Samarinda Minta Revitalisasi Usai Idul Fitri 2024, FP3 Tidak Menolak Relokasi

“Kami minta kepada Pemkot untuk menghentikan opini-opini yang dibentuk di masyarakat bahwa pasar pagi sudah tua, dan tidak layak digunakan, itu tidak benar,” tambahnya.

Adapun tiga poin terkait hasil rekomendasi DPRD Samarinda Komisi II kepada Pemerintah Kota Samarinda yakni:

Pertama, segera mengevaluasi rencana revitalisasi Pasar Pagi dengan alasan konstruksi bangunan yang juga menyangkut rencana pemindahan pedagang dengqn penempatan yang layak harus dengan perencanaan yang matang.

Kedua, menunda revitalisasi hingga pasca hari raya Idulfitri 2024 guna menstabilkan perputaran ekonomi yang berdampak pada pendapatan pedagang dan PAD Kota Samarinda.

Ketiga, diharapkan agar sebaiknya Pemkot Samarinda cukup merehabilitasi Pasar Pagi saja, terutama pada talang-talang atap yang bocor.

Baca juga: Pedagang Pasar Pagi Samarinda Mengeluh Warga Takut Datang, FP3 Sebut Kualitas Bangunan Masih Bagus

“Karena kalau bangunanya insya allah masih kuat dan atap masih bagus. Yang bocor itu adalah talang koneksi antara bangunan lama dengan bangunan baru,” jelas Thoriq saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda.

Sehingga Thoriq berharap agar dengan segera Pemkot Samarinda melayangkan surat kepada PLN untuk memperbaiki instalansi listrik di Pasar Pagi.

“Mohon Pemkot Samarinda berkirim surat kepada PLN untuk merapikan kabel-kabel yang semrawut,” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved