Tribun Kaltim Hari Ini
Korupsi di Kementan dan Pemerasan di KPK, Firli Bahuri-Syahrul Yasin Limpo Sama-sama Terseret
Peningkatan status kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian RI dari penyelidikan ke penyidikan, yang turut menyeret Syahrul Yasin Limpo.
"Saya sudah sampaikan seterang-terangnya sepahaman saya dan apa yang saya ketahui tentang itu," kata Syahrul di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (5/10).
Terkait dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo itu, Jokowi menyerahkan penanganan dugaan itu ke aparat penegak hukum. Dia menilai hal itu menjadi ranah kerja kepolisian dan KPK.
"Enggak tahu, ditanyakan saja kepada aparat penegak hukum, KPK atau ke kepolisian," kata Jokowi.
Jokowi juga enggan berkomentar lebih jauh.
Dia pun tak mau menjawab apakah ada pesan ke KPK terkait dugaan pemerasan ini.
Baca juga: Profil/Biodata Syahrul Yasin Limpo yang Dikabarkan Mundur dari Menteri Pertanian, dari Partai Mana?
"Tanyakan ke KPK, jangan tanyakan ke saya," ujarnya.
Ketua KPK Firli Bahuri sebelumnya sudah membantah kabar pemerasan itu. Firli mengaku tak ada orang yang menemuinya dan memberi uang 1 miliar dolar seperti yang disebut-sebut.
"Tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya, atau apalagi ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dolar
(Singapura) itu saya baca. Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya 1 miliar dolar itu banyak, yang kedua,
siapa yang ngasih 1 miliar dolar?" ujar Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (5/10).
Firli juga memastikan tidak ada pimpinan KPK yang melakukan dugaan pemerasan tersebut.
Kata dia, pimpinan KPK tetap menjaga integritas dengan tidak bertemu pihak yang terkait dengan perkara, apa lagi bertemu dengan pihak yang tidak dikenal.
Dikatakan Firli, pimpinan KPK telah berulang kali dicatut.
Tak hanya menteri, nama dan foto pimpinan KPK juga dicatut untuk menghubungi kepala daerah dan anggota DPR.
"Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu. Pak Ali sudah pernah menyampaikan waktu itu," kata dia.
Adapun Polda Metro Jaya masih enggan mengungkap sosok yang membuat laporan dugaan pemerasan tersebut dengan dalih demi menjaga kerahasiaan pelapor.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya menerbitkan surat perintah pengumpulan bahan keterangan pada 15 Agustus 2023.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Tiba di Indonesia, Langsung Temui Surya Paloh, Pagi Ini SYL Menghadap Jokowi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20231007_Tribun-kALTIM.jpg)