Berita Samarinda Terkini
YAICI-Aisyiyah Edukasi Terkait Stunting di Kota Samarinda
Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Majelis Kesehatan PP Aisyiyah memberi edukasi terkait stunting.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Majelis Kesehatan PP Aisyiyah memberi edukasi terkait stunting.
Terlebih pencegahan stunting, yang disorotnya ada beberapa kekeliruan dalam pemberian nutrisi kepada bayi.
Gelaran acara diselenggarakan di gedung Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan menghadirkan beberapa pihak termasuk Pemerintah Provinsi.
"YAICI telah melakukan kunjungan terhadap sejumlah keluarga di kelurahan Lok Bahu, Samarinda, yang memiliki anak yang terindikasi stunting," ungkap Ketua Harian YAICI Arif Hidayat di Samarinda, Sabtu (7/10/2023).
Dipaprkannya bahwa beberapa kesalahan nutrisi itu, mulai dari umur enam bulan sudah diberi kental manis sebagai susunya.
Kemudian ada yang dari usia tiga bulan sudah diberi bubur nasi dan pisang dengan alasan bayi tidak kenyang.
Baca juga: MBA FEB UGM Kunjungi Tribun Kaltim Dalam Rangka Temu Alumni di Balikpapan
Serta lingkungan yang tidak sehat seperti sanitasi dan sampah yang menumpuk.
Menurut Arif, edukasi bertujuan guna memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para kader tentang cara pencegahan dan penanganan stunting, termasuk cara memberikan makanan bergizi kepada anak-anak.
“Kami berharap dengan adanya edukasi ini, para kader bisa menjadi agen perubahan di masyarakat," harapnya.
Para kader juga diharapkan bisa memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada para orang tua tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
Majelis Kesehatan pimpinan pusat Aisyiyah, Chairunnisa menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan yang diselenggarakan untuk melatih para kader Aisyiyah yang akan ikut langsung dalam pencegahan stunting.
Baca juga: Hasil Survei Capres-Cawapres: Prabowo-Erick Thohir Ungguli Ganjar-Sandi atau Mahfud, Anies-Cak Imin?
“Pelatihan kader yaitu gerakan Aisyah sehat (Geras). Khusus pelatihan hari ini untuk bagaimana kader kami ikut didalam pencegahan stanting. Dimana stanting di Kalimantan Timur ini ternyata masih cukup besar persentasenya masih diatas 23 persen," tegasnya.
"Kami melatih kader kami ini, kemudian nanti mereka akan melakukan tindak lanjut dari hasil hari ini untuk turun ke masyarakat melakukan edukasi cegah stunting," sambung Chairunnisa.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim, Riza Indra Riadi yang hadir dalam pembukaan kegiatan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Aisyiyah dan YAICI.
"Kemiskinan dan migrasi penduduk menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya stunting di Kalimantan Timur, khususnya Samarinda," singkat Riza.
Turut menambahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin bahwa, angka stunting di Bumi Etam mengalami kenaikan sebesar 23,9 persen pada 2022 dari yang sebelumnya pada 2021 sebesar 22,8 persen.
Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 dan 2022 dari Kementerian Kesehatan.
"Angka stunting di Kaltim ini tinggi, bahkan ada yang baru lahir sudah stunting. Ini menunjukkan bahwa ada masalah gizi ibu hamil juga," kata dr. Jaya.
Sebelumnya, Aisyiyah bersama YAICI juga telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Lok Bahu guna melakukan kunjungan terhadap sejumlah keluarga dengan anak stunting.
“Di kelurahan Lok Bahu saat ini ada sebanyak 29 anak stunting. Kita belum bisa menentukan penyebabnya, tapi dari profil keluarganya ini beragam, ada yang memang ekonomi lemah tapi ada juga dari keluarga berada," kata Kepala Puskesmas Lok Bahu dr Zulhijrian Noor. (*)
| Disperkim Samarinda Sebut Anggaran Rp2,3 Miliar untuk 6 Titik Playground Probebaya |
|
|---|
| Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Pelajar SMP di Samarinda, Agendakan Autopsi dan Bongkar Makam Korban |
|
|---|
| Rayakan HUT ke-44, YJI Kaltim Akan Gelar Senam Massal dan Kampanye Hidup Sehat |
|
|---|
| Walikota Samarinda Sebut Dugaan Markup Probebaya Cemarkan Nama Baik Ketua RT dan Lurah |
|
|---|
| 'Tak Ikhlas Caramu Pergi': Ucapan yang Buat Kasus Bocah di Samarinda Diduga Tewas Dianiaya Terkuak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.