Berita Balikpapan Terkini

Sejumlah Warga di Balikpapan Keluhkan Pertalite Langka Hingga Kenaikan Harga di Eceran

Antrean panjang pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di sejumlah SPBU Kota Balikpapan, termasuk di kawasan Jalan Marsma Iswahyudi

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Pengisian BBM di salah satu SPBU di Balikpapan.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Antrean panjang pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di sejumlah SPBU  termasuk di kawasan Jalan Marsma Iswahyudi, Balikpapan Selatan.

Saat Tribunkaltim.co menjajaki wilayah tersebut, terlihat antrean panjang kendaraan roda 4 cukup padat, bahkan hingga keluar area SPBU.

Meski begitu, pengendara motor maupun mobil tetap tertib mengantri pengisian BBM tersebut.

Salah satu pengendara mobil, Arsono mengatakan, antrean panjang ini tak hanya terjadi di kota Balikpapan. Melainkan terjadi pula di kota Samarinda dan Tenggarong.

"Nda di Balikpapan aja begini. Aku sering bolak balik Samarinda, Balikpapan Tenggarong buat urusan kerja. Memang kacau SPBU sekarang," keluhnya, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Sidak Antrean BBM di SPBU, Polresta Samarinda Dapati Enam Kendaraan dengan Tanki Modifikasi

Baca juga: Penyebab Antrean BBM Subsidi, Pertamina Hitung Ada Over Kuota di Kaltim 

Lelaki berumur 52 tahun itu mengatakan, ia ikut mengantri demi membeli BBM jenis Pertalite.

Namun, antrean panjang tersebut cukup mengganggu pekerjaannya.

"Pertalite ada aja sih, harganya juga tetap sama. Tapi antri begini, lama. Harusnya selesai urusan, tapi harus antri dulu. Cuma, saya nda mau beralih ke Pertamax karena mahal," ungkapnya.

Akhir-akhir ini warga kota Balikpapan juga diresahkan karena kelangkaan BBM jenis Pertalite. Hal yang sama, juga dirasakan perantau yang tinggal di wilayah Sepinggan, Anita.

Ia juga mengeluhkan antrean panjang serta kelangkaan BBM jenis Pertalite di kota Balikpapan.

"Lama ngantrinya. Sudah panas lagi. Mana Pertalite sering habis lagi kalau di pom mini," omelnya.

Namun, saat malas mengantri di SPBU, gadis berumur 19 tahun itu memilih membeli BBM jenis Pertamax di pom mini meski cukup menggocek kantong.

"Jadi biasanya ke eceran botol gitu. Kalau gak ada, mau gak mau ke Pertamax. Cuma mahal. Anak kos ini," ucapnya.

Senada dengannya, salah satu warga hang bekerja sebagai Ojek Online (Ojol) juga mengeluhkan hal serupa. Ia terpaksa beralih menggunakan Pertamax saat tak lagi mendapat BBM jenis Pertalite.

Bahkan, ia juga pernah mendapati harga Pertalite eceran yang meninggi karena kelangkaannya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved