Berita Penajam Terkini
Makna Festival Nondoi di PPU, Ritual Bersih-bersih Kampung, Sudah Dilaksanakan Sejak Zaman Leluhur
Festival Belian Adat Paser Nondoi, atau biasa disebut festival Nondoi, memiliki makna mendalam bagi suku Paser yang ada di Penajam Paser Utara (PPU)
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Festival Belian Adat Paser Nondoi, atau biasa disebut festival Nondoi, memiliki makna mendalam bagi suku Paser yang ada di Penajam Paser Utara (PPU).
Festival ini merupakan kegiatan tahunan, yang digelar dengan berbagai rangkaian acara.
Menurut Humas Lembaga Adat Paser (LAP), Eko Supardi, festival ini umumnya merupakan sebuah ritual bersih-bersih kampung, yang telah dilaksanakan oleh leluhur suku Paser.
Bersih-bersih kampung atau mensucikan kampung, maksudnya agar menjauhkan masyarakat PPU, dari bencana.
Dimulainya festival ditandai dengan pemasangan gitang, atau gelang yang wajib di pakai oleh mulung (pemimpin adat) selama kegiatan tersebut.
Baca juga: Kemeriahan Festival Adat Nondoi di Penajam Paser Utara
Baca juga: Festival Nondoi 2023 Dirangkai Acara Adat Penerimaan Pj Bupati PPU Sebagai Keluarga Kehormatan Paser
Selanjutnya, ada pertunjukan seni budaya, pada waktu malam, selama empat hari.
"Ini maknanya untuk bersih-bersih kampung, menjauhkan masyarakat dari bencana," ungkapnya pada Rabu (18/10/2023).
Seiring waktu, tidak hanya ritual yang dijalankan, tetapi festival Nondoi juga menjadi rumah budaya, bagi masyarakat PPU.
Menyadari bahwa di PPU tidak hanya didiami oleh suku Paser, tetapi juga dari suku lainnya. Untuk itu, melalui festival ini, mereka juga diberikan ruang, untuk menampilkan kebudayaan masing-masing.
Terbukti, pada setiap festival Nondoi, selalu dimulai dengan parade budaya Nnusantara.
Menampilkan tari dan kesenian dari berbagai suku yang ada di PPU. Seperti Jawa, Batak, Dayak, dan lainnya.
"Jadi penampilan tari itu banyak dari beberapa komunitas sanggar seni dan paguyuban, Nondoi adalah rumah kebudayaan untuk seluruh suku yang ada di PPU," jelasnya.
Selain itu, festival Nondoi juga dijadikan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Dalam setiap kegiatan, selalu dirangkai dengan pameran UMKM.
Pelaku UMKM, baik kuliner, souvenir dan lainnya, juga dilibatkan. Mereka dibuatkan tempat khusus untuk menjajakan produk mereka.
Sebagai infomasi, festival Nondoi telah masuk dalam kalender even nasional.
Baca juga: Festival Budaya Nondoi Kembali Digelar, LAP PPU Terus Kawal Pembangunan IKN Bersama Tokoh Adat
Hanya Sejam 500 Kg Beras Ludes Diborong Warga di Gerakan Pangan Murah di Penajam |
![]() |
---|
PPU Ambil Peran di Panggung Budaya Dunia, Ketua TP PKK Hadiri Pembukaan NICFF 2025 di IKN |
![]() |
---|
PPU Perkuat Layanan Air Bersih Lewat Integrasi Program SPAM dan PAMSIMAS |
![]() |
---|
Nelayan Tanjung Jumlai PPU Dibekali Ilmu soal Regulasi Perikanan Tangkap |
![]() |
---|
Dekatkan Diri dengan Warga Pesisir, Polairud PPU Gelar Pengajian di Babulu Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.