Kesehatan

Apa Itu Cacar Monyet yang Kembali Ditemukan di Indonesia? Kenali Cara Penularan hingga Gejalanya

Apa itu cacar monyet yang kembali ditemukan di Indonesia? Kenali cara penularan, gejala hingga pencegahannya.

Editor: Diah Anggraeni
Freepik
Apa itu cacar monyet yang kembali ditemukan di Indonesia? Kenali cara penularan, gejala hingga pencegahannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Apa itu cacar monyet yang kembali ditemukan di Indonesia? Kenali cara penularan, gejala hingga pencegahannya.

Kasus cacar monyet atau monkeypox kembali ditemukan di Indonesia.

Penemuan kasus cacar monyet ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kasus cacar monyet kali ini berasal dari seorang pria berusia 26 tahun di DKI Jakarta.

Baca juga: Kekacauan di MotoGP India 2023: Birokrasi, Kebersihan Makanan Hingga Ancaman Wabah Virus Nipah

Baca juga: Virus Nipah Makan Korban di India, Bisa seperti Covid-19? Pengamat Sebut Potensi Masuk ke Indonesia

Baca juga: Bahaya, Rusia Tuduh AS Ciptakan Senjata Biologis Pakai Virus, Punya Lab di Ukraina

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, pria tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Saat ini, penderita sedang dirawat di rumah sakit dengan kondisi demam dan memiliki lesi di kulit.

"Pasien dirawat, kondisinya baik tetapi memang ada demam dan lesi seperti keropeng, papula, vesikel lesi seperti cacar yang cukup banyak," kata Nadia, dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/10/2023).

Ini menjadi kasus cacar monyet kedua di Indonesia setelah Agustus 2022.

Lantas, apa itu cacar monyet? Apa saja gejala cacar monyet? Bagaimana cara penularan dan pencegahannya? Simak artikel berikut ini.

Baca juga: Link Nonton MNC TV Upin Ipin Hari Ini, Sinema Spesial Monster Virus Bersayap Raksasa hingga Bermula

Apa Itu Cacar Monyet?

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958.

Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Penularan Cacar Monyet

Kasus monkeypox atau cacar monyet kembali ditemukan di Indonesia.
Kasus monkeypox atau cacar monyet kembali ditemukan di Indonesia. (PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC)

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet.

Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini.

Begitu pula sampai sekarang belum diketahui reservoir spesifiknya dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Walaupun memiliki nama cacar monyet, namun monyet bukanlah reservoir utama.

Baca juga: Link Nonton MNC TV Upin Ipin Hari Ini, Sinema Spesial hingga Bermula: Mobil Listrik Pembasmi Virus

Gejala dan Tanda Cacar Monyet

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Gejala cacar monyet :

- Sakit kepala

- Demam akut >38,5oC

- Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)

- Nyeri otot/Myalgia

- Sakit punggung

- Asthenia (kelemahan tubuh)

- Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu.

Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Virus LSD Jelang Idul Adha, Disbunak Paser Perketat Pengawasan Hewan Ternak

Pemeriksaan Cacar Monyet

Kemunculan ruam saja belum tentu menandakan cacar monyet. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat keberadaan virus di dalam tubuh, yaitu melalui :

1. Tes darah

2. Tes usap tenggorokan.

3. Biopsi kulit, dengan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar monyet adalah :

1. Infeksi bakteri

2. Infeksi paru

3. Radang otak (ensefalitis)

4. Infeksi kornea (keratitis)

Baca juga: Status Darurat Covid-19 Dicabut WHO tapi Virus Corona Bisa Menginfeksi Kapan Saja

Pencegahan Cacar Monyet

Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat seperti monyet dan tupai atau orang-orang yang sedang terinfeksi.

Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka.

2. Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.

3. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.

4. Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang.

Guna mencegah penularan cacar monyet, dokter akan memberikan vaksin smallpox, terutama kepada petugas medis yang merawat pasien cacar monyet. Selain vaksin smallpox, petugas medis juga perlu mengenakan alat pelindung diri saat merawat pasien.

Penyakit cacar monyet ini sudah ditemukan di Indonesia, kita perlu waspada dan berhati-hati.

Jika mendapati gejala dan tanda seperti yang tertera di atas diharapkan untuk dapat segera melapor ke fasilitas pelayanan Kesehatan agar dapat segera tertangani.

(Kompas.com/Kemenkes)

KUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved