Kisah Buaya Riska di Bontang
Buaya Riska Bisa Kembali ke Sungai Guntung, BKSDA Kaltim: Asal Semua Buaya Bontang Dibawa Juga
Buaya Riska bisa dikembalikan ke Sungai Guntung, BKSDA Kaltim: Asal semua buaya Bontang dibawa juga.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Rita Noor Shobah
Tetapi ada syaratnya, selain Buaya Riska, buaya-buaya lain yang ditangkap di daerah Bontang juga harus diambil dan kembali ke Sungai Guntung, karena pada dasarnya daerah pesisir Bontang adalah memang habitatnya.
"Jika beberapa masyarakat ingin mengembalikan atau sangat peduli terhadap buaya, kami sangat senang. Tetapi bukan hanya Riska. Buaya yang pernah kami relokasi dari daerah Bontang harus dikembalikan semua," ungkap Ari kepada Tribunkaltim.co, Jumat (20/10/2023).
Dari itu ia berharap masyarakat jangan melihat BKSDA sebagai masalah.
Pasalnya Ari menjelaskan selama ini pihaknya bertindak dengan pertimbangan dan aturan yang ada.
Baca juga: Istri Tito Karnavian Akan Kunjungi Buaya Riska di Balikpapan
"Kami menunggu saja maunya seperti apa. Mau diambil silahkan. Tapi semuanya bukan hanya Riska. Mau ditaruh dipenangkaran kami juga fasilitasi," tuturnya.
Tetapi pastikan, satwa aman dan di antara masyarakat sendiri tidak terjadi konflik.
Karena menurutnya, paling baik adalah hidup berdampingan antara binatang dan manusia.
Selain itu, ia juga mendukung jika Pemerintah Kota Bontang yang berkeinginan untuk membuat penangkaran atau kebun binatang.
"Saya sudah sampai juga itu. Dari 2020 malah. Silahkan tetapi syaratnya juga dipenuhi. Kalau luasnya lebih dari 5 hektare harus Amdal," tuturnya.
Ia menjelaskan aturannya ada, misalnya bentuknya kebun binatang mini tinggal dibuat perjanjian kerja sama (PKS).
"Tidak ada salahnya. Kami mendukung apa yang dibutuhkan kami akan membantu. Karena untuk kebaikan bersama," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya muncul gerakan Kembalikan Buaya Riska ke Bontang, yang dikapitalisasi Masyarakat Sadar Wisata atau Masata.
Kelompok masyarakat ini bahkan bersurat ke Presiden Jokowi untuk turun tangan, mengembalikan buaya tersebut yang saat ini berada di Penangkaran Tritip Balikpapan, ke habitatnya di Sungai Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Tribunkaltim.co menerima salinan surat tersebut dalam bentuk pesan elektronik, pada Kamis (19/10/2023).
Dikonfirmasi, Ketua Masyarakat Sadar Wisata Kota Bontang Eko Satrya mengakui bahwa ia yang menulis surat terbuka tersebut.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.