Pilpres 2024
Ke Najwa Shihab, Mahfud MD Sebut Prabowo-Erick Thohir dengan Singkatan Pret, Diunggah IG Gerindra
Ke Najwa Shihab, Mahfud MD sebut Prabowo Subianto - Erick Thohir dengan singkatan Pret, diunggah Instagram Gerindra
Karena itu, Mahfud MD merasa yakin, apabila ia dan Ganjar nanti menang Pilpres 2024, keduanya tak akan bermasalah dalam menangani problem negara.
"Saya merasa bisa saling melengkapi dengan Pak Ganjar. Karena saya tidak punya benturan emosional, psikologis dengan Pak Ganjar. Saya berpikir dengan Pak Ganjar cocok-cocok saja ya."
"Artinya begini, misal Pak Ganjar jadi presiden ada satu masalah, saya kerjakan, itu pasti dia ndak akan komplain. Itu kira-kira. Seumpama Pak Ganjar mengerjakan sesuatu, dia minta bantu, minta dukung, pasti tidak akan ada masalah," tuturnya.
"Tidak akan ada saling menyembunyikan. Untuk apa sih? Sama saja, ini kan untuk negara. Perasaan saya begitu dengan Pak Ganjar," sambung dia.
Keyakinan itu, sambung Mahfud MD, lantaran ia dan Ganjar sudah kenal lama sejak sama-sama menjadi anggota DPR RI.
Mahfud MD mengaku sudah sejak lama ia dan Ganjar selalu berdiskusi tentang masa depan negara.
"Saya kan sudah sejak lama kenal beliau, dulu di DPR. Beliau Gubernur, saya pernah makan di kantornya, beliau pernah makan di rumah saya."
"Diskusinya sama, diskusinya tentang bagaimana meluruskan reformasi untuk Indonesia," tandas dia.
Jauh sebelum terpilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo, Mahfud MD memang pernah bicara soal adanya tawaran menjadi pendamping Anies Baswedan.
Tawaran itu datang dari Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu, saat Demokrat masih tergabung dengan Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS.
"Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil (Politisi PKS) kan beliau menjajaki untuk mencai cawapresnya Anies."
"'Pak Mahfud bersedia enggak (jadi cawapres Anies)?'" ungkap Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023), dilansir Kompas.com.
Tetapi, Mahfud MD menolak tawaran tersebut karena menurutnya akan lebih baik jika parpol di Koalisi Perubahan mengusung bacawapres Anies dari kadernya masing-masing.
Baca juga: Siapa Lebih Kuat di Jawa Timur, Cak Imin atau Mahfud MD? Lumbung Suara Terbesar Kedua di Pilpres
Tak hanya itu, Mahfud MD mengaku khawatir demokrasi di Koalisi Perubahan akan rusak jika ia menerima tawaran tersebut.
"'Enggak'. Saya bilang, karena di koalisi Bapak itu ada NasDem, Demokrat, dan PKS, ada banyak calonnya dari partainya sendiri," kata Mahfud MD.
"Nanti kalau saya diajak ke situ (bergabung jadi cawapres) malah saya merusak demokrasi. Kalau (ada) yang satu (partai) keluar karena Anda (Ahmad Syaikhu) ajak saya, 'kan rusak."
"Oleh sebab itu saya minta Bapak jaga koalisi. Saya bilang begitu pada Ketua PKS, jaga koalisi, jangan ajak saya ke dalam," urainya.
Selain khawatir demokrasi di Koalisi Perubahan rusak, Mahfud MD juga tak ingin Anies gagal maju capres jika cawapresnya adalah dirinya.
"Anies kalau nanti koalisinya nggak setuju (Mahfud MD menjadi cawapres), malah Anies-nya nanti nggak dapat tiket (maju capres) kalau satu partainya keluar," pungkas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Nama Prabowo-Erick Thohir Disingkat Jadi "Pret", Mahfud Beri Penjelasan"
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.