Breaking News

Berita Nasional Terkini

Dalami Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Selidiki Dana BOS Yayasan Milik Yosep

Dalami motif kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi selidiki dana BOS yayasan milik Yosep.

Editor: Diah Anggraeni
Kompas.com/Agie Permadi
Polda Jabar melakukan penyisiran ulang saat olah TKP di Jalan Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Selasa (24/10/2023). Dalami motif kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi selidiki dana BOS yayasan milik Yosep. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dalami motif kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi selidiki dana BOS yayasan milik Yosep.

Kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi pada Agustus 2021 lalu di Subang terus bergulir.

Polisi telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Kelima tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut yakni M Ramdanu (keponakan Tuti), Yosep (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).

Meski demikian, sampai saat ini tersangka Yosep masih membantah terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru 2023 Hari Ini, Surawan Ungkap Hasil Olah TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Baca juga: Kasus Subang: Yoris Yakin Harta jadi Motif Yosef Bunuh Tuti dan Amalia, Minta Cairkan Dana Yayasan

Baca juga: Terkuak Peran Mbak Rara Pawang Hujan dalam Olah TKP Kasus Subang, Ternyata Bukan Terawang Golok

Dikutip TribunKaltim dari Kompas.com, polisi kini menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka Yosep pasca pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS, ini sedang kita selidiki arahnya ke mana kita dalami," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan di Mapolda Jawa Barat, Jumat (27/10/2023).

Seperti diketahui, saat ini polisi telah bersurat kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan bantuan pendidikan menengah universal (BPMU).

Empat rekening yayasan itu pun diblokir.

Beberapa pengurus yayasan telah dimintai keterangan.

Polisi mendapati adanya siswa fiktif yang saat ini masih didalami berapa jumlahnya.

Penyelidikan dilakukan lantaran adanya kabar yayasan dan pengelolaan dananya yang diduga menjadi motif pembunuhan ibu dan anak tersebut.

"Kita dalami terkait motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," ucapnya.

Baca juga: Cuma Punya Kas Rp 1 juta, Fakta Kombes Surawan yang Tangani Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Ada Temuan Siswa Fiktif di Yayasan Milik Tersangka

Kondisi sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kondisi sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Polisi dalami keterkaitan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan tersangka Yosep dalam dugaan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Pasalnya, ada temuan data siswa fiktif dalam pengelolaannya.

"Berdasarkan temuan-temuan kita di TKP dan tempat keluarga ada beberapa data siswa yang fiktif," kata Direktur Reserse Krimunal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).

Dikutip dari Kompas.com, Surawan menjelaskan setelah dilakukan pengecekan sementara, legalitas yayasan tersebut sudah benar.

Namun, dari sisi jumlah siswa diduga ada yang dinilai ganjal.

"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," tuturnya.

Surawan tak menjelaskan detail jumlah siswa fiktif yang diduga 'dimainkan' pada yayasan itu.

"Nanti, lagi kita hitung, per tahun berapa banyak," kata Surawan.

Terungkapnya dugaan siswa fiktif ini berdasarkan keterangan tersangka M Ramdanu alias Danu yang kemudian dilakukan pendalam oleh penyidik.

"Keterangan Danu yang pernah bekerja di situ beberapa tahun memang siswanya fiktif," ungkapnya.

Terkait pengelolaan dana yayasan ini, polisi telah memanggil sejumlah saksi mulai dari keluarga hingga pejabat sekolah dibawah naungan yayasan itu.

"Dari keluarga semuanya, termasuk bekas kepala sekolah dulu kita panggil terkait pengelolaan dana sekolah," tuturnya.

Baca juga: Update Kasus Subang: Ikut Angkat Jasad Tuti, Danu Ungkap Curhat Yosef soal Uang di Malam Kejadian

Polisi Blokir 4 Rekening Yayasan Milik Yosep

Polisi memblokir rekening Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan tersangka Yosep.

Hal ini menyusul pendalaman yang dilakukan kepolisian soal kabar dugaan keterkaitan yayasan dan pengelolaan dananya dalam kasus ibu dan anak di Subang.

"Kita juga melakukan blokiran beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS maupun BPMU," ucap Direktur Reserse Krimunal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023), sebagaimana dikutip Kompas.com.

Surawan menjelaskan, ada 4 rekening yang diblokir pada Yayasan yang kini dipimpin Yories Raja Amallulah tersebut.

Pemblokiran ini pun telah dikomunikasikan pihak kepolisian dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Subang.

"Kita juga sudah bersurat dengan Disdik provinsi dan kabupaten, untuk sementara bantuan dana akan dihentikan dulu," tuturnya.

Menurut Surawan, saat ini sekolah SMP dan SMK di bawah yayasan tersebut sudah tidak beroperasi.

"SMP sama SMK, bisa cek ke lokasi, itu selama ini sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," tuturnya.

Pendalaman siswa fiktif masih terus dilakukan kepolisian. Hal ini guna mengungkap kabar dugaan motif yang dilatarbelakangi yayasan tersebut.

Disinggung apakah nanti ada tindak pidana baru pada kejanggalan yayasan tersangka Yosep ini, hal tersebut masih didalami.

"Mungkin nanti ada tindak pidana baru, kita proses lagi. Kita dalami terkait motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," tuturnya.

Pendalaman soal yayasan ini pun kini mulai ada titik terang.

Nantinya polisi akan merangkum semua hasil penyelidikan untuk melihat kelengkapan rangkain perisitiwa pembunuhan ini.

"Sedikit banyak kita sudah mulai terbuka, kalau sudah klop semua keterangan kita sampaikan," tuturnya.

Seperti diketahui, baru -baru ini muncul kabar Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan tersangka Yosep dan pengelolaan dana yayasan tersebut dapat mengungkap motif pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Dalam kasus pembunuhan Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23), polisi sudah menetapkan lima tersangka.

Mereka adalah Danu alias M Ramdanu, Yosep (suami Tuti), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi Reksa Pratama (anak dari Mimin), dan Abi (anak dari Mimin).

Saat ini, polisi baru menahan dua tersangka yakni Danu dan Yosep.

Sementara tiga tersangka lainnya masih belum dilakukan lantaran adanya pertimbangan dari penyidik.

"Pertimbangan penyidik, untuk istri muda dan dua anaknya sampai sekarang kita belum melakukan penahanan namun semuanya kita sudah tetapkan sebagai tersangka," tuturnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved