Berita Kaltara Terkini

Calon Guru Perlu Belajar Cara Mengelola Pendidikan di Daerah 3T, FKIP UBT Siapkan Mata Kuliah Khusus

Universitas Borneo Tarakan perlu memikirkan strategi khusus untuk mempersiapkan calon guru yang akan bertugas di daerah terpencil.

Penulis: Sumarsono | Editor: Mathias Masan Ola
Dokumentasi FKIP UBT
Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan (FKIP UBT), Ridwan membuka kegiatan Seminar dan Workshop Penyelenggaraan pendidikan dasar di wilayah terpencil Kalimantan Utara beberapa waktu lalu. FKIP UBT mempersiapkan penyelenggaraan pendidikan dasar di wilayah terpencil sebagai salah satu mata kuliah baru tahun akademik 2024/2025. 

Itu sebabnya guru di daerah terpencil harus dibekali dengan kemampuan mengajarkan literasi, numerasi dan karakter yang baik.

Agar mampu mengajarkan literasi, numerasi dan karakter dengan baik, calon guru harus mampu melakuan asesmen diagnostik dan mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi.

Yosep. Setiap musim tanam dan panen tiba, Yosep memanggul anjat berisi buku. Yosep merawat nasionalisme di pedalaman Kaltara dengan mendekatkan buku kepada anak.
Yosep. Setiap musim tanam dan panen tiba, Yosep memanggul anjat berisi buku. Yosep merawat nasionalisme di pedalaman Kaltara dengan mendekatkan buku kepada anak. (Dok. INOVASI Kaltara)

Dengan kedua kemampuan itu, guru dapat mendesain materi belajar yang sesuai dengan kemampuan siswa. Metode pembelajaran yang menggunakan asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi, dan penyederhanaan kurikulum merupakan faktor-faktor kunci ini menjadi karakteristik dan prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka.

”Calon guru perlu diperkenalkan dan dilatih dengan keterampilan ini sejak mereka berada di universitas,” terangnya.

Thomas Wellinson, Sekretaris Dinas Pendidikan Malinau mengatakan, Pemkab Malinau menempatkan upaya untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan merata sebagai salah satu program prioritas.

Salah satu komponen penting dalam program prioritas itu adalah meningkatkan kualitas guru. Ada dua kebijakan dan strategi yang dilakukan Pemkab Malinau untuk meningkatkan kualitas guru di wilayah terpencil.

Pertama, membentuk fasilitator daerah dan fasilitator gugus pada satuan pendidikan masing-masing yang menjadi motor penggerak komunitas belajar.

Kedua, berkaloborasi dengan mitra pembangunan, BPMP dan BGP dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah terpencil melalui berbagai pelatihan, pendampingan, workshop, dan kegiatan lainnya.

Kebijakan tersebut juga dilakukan untuk sekolah-sekolah di wilayah terpencil yang jumlahnya cukup banyak di Kabupaten Malinau. (*)

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved