Pilpres 2024

Jalan Mulus Gibran Jadi Cawapres, Hasto Bongkar Pengakuan Para Ketum Parpol, Kartu Truf Dipegang

Jalan mulus Gibran Rakabuming jadi cawapres, Hasto Kristiyanto bongkar pengakuan para Ketum parpol, kartu truf dipegang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri), Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto (tegah), dan Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun (kanan) memberikan keterangan pers di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (22/5/2023). Jalan mulus Gibran Rakabuming jadi cawapres, Hasto Kristiyanto bongkar pengakuan para Ketum parpol, kartu truf dipegang 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu keretakan hubungan Presiden Jokowi dan PDIP semakin nyata.

Diketahui, Jokowi merestui manuver politik Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Gibran resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto dan keduanya mendaftar di KPU.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun membongkar mengapa jalan Gibran menjadi cawapres bisa mulus.

Hasto Kristiyanto menilai, pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres terjadi lantaran adanya rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Terjawab, Keistimewaan SD Negeri 020 di IKN Nusantara, Diresmikan Jokowi di Tengah Proyek Raksasa

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Baby Boomers dan GenZ Pilih Prabowo-Gibran, Pemilih Anies dan Ganjar?

Diketahui, putra sulung Presiden Jokowi yang berusia 36 tahun itu dipilih sebagai bakal cawapres oleh Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilpres 2024.

Padahal, berdasarkan aturan yang ada, syarat usia bakal capres-cawapres minimal adalah 40 tahun.

Namun, Gibran lolos setelah adanya putusan MK yang mengubah syarat tersebut.

Menurut Hasto, pencalonan Gibran Rakabuming ini merupakan bentuk political disobidience atau ketidaktaatan politik terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia.

"Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Minggu (29/10/2023).

Hasto pun menyinggung adanya tekanan politik dari kekuasaan yang membuat pencalonan Gibran Rakabuming Raka terwujud.

Bahkan, Sekjen PDIP itu mengeklaim, ada ketua umum (Ketum) partai politik yang kartu trufnya dipegang.

Dalam dunia politik, kartu kartu truf merupakan kiasan yang dimaksud untuk mengunci pihak lain.

"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang.

Ada yang mengatakan life time 'saya hanya harian', lalu ada yang mengatakan 'kerasnya tekanan kekuasaan',” ungkap Hasto.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved