Berita Kaltim Terkini

Pj Gubernur Sebut Kaltim Punya Sungai Mahakam yang tak Pernah Kering, Produksi Tidak Boleh Berhenti

Pj Gubernur Sebut Kaltim Punya Sungai Mahakam yang tak Pernah Kering, Produksi Tidak Boleh Berhenti

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Pj Gubernur Sebut Kaltim Punya Sungai Mahakam yang tak Pernah Kering, Produksi Tidak Boleh Berhenti. Akmal Malik menyebut El Nino tekan produktivitas sentra pangan di Kukar dan Penajam paser Utara karena kurangnya pasokan air, Minggu (29/10/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pj Gubernur Sebut Kaltim Punya Sungai Mahakam yang tak Pernah Kering, Produksi Tidak Boleh Berhenti.

Kekeringan yang melanda sejumlah besar wilayah di Kalimantan Timur seharusnya tak boleh terjadi. 

Karena Bumi Etam ini dialiri ratusan sungai besar dan kecil, yang dapat mengairi sentra-sentra produksi.

Baca juga: Kebutuhan Air di IKN Nusantara Bergantung Bendungan dan Sungai Mahakam, Tersedia hingga Tahun 2100

Pj Gubernur Kaltim menilai provinsi ini harus memanfaatkan kekayaan alamnya yang demikian besar untuk memakmurkan rakyatnya.

"Saya minta Dinas PUPR Kaltim mulai mencari solusi, kita punya Sungai Mahakam besar lho yang tak pernah kering," ungkapnya.

Gubernur mengingatkan jangan lahan produktif berhenti berproduksi karena persoalan El Nino.

Harusnya tidak terjadi, rekayasa teknologi menjadi salah satu alternatif untuk solusi ke depan.

"Akan kita bicarakan ini ke Kementerian PU," ujar Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Baca juga: Air Sungai Mahakam Surut, Warga Mahulu Kena Imbasnya, Bupati Bonifasius: Akses Darat Belum Semua Ada

Fenomena El Nino yang berisiko menekan produktivitas pertanian di Kalimantan Timur memang benar-benar terjadi.

Meski pemerintah provinsi sudah mengambil langkah antisipatif guna mengamankan pasokan serta menjaga stabilitas harga pangan pokok.

Penjabat Gubernur Kalimantan Timur atau PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik menegaskan dampak El Nino telah terjadi.

Dua lokasi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara ditinjau oleh Akmal Malik.

Hasilnya, El Nino berdampak ke aspek produksi sentra-sentra pangan yang menyebabkan turunnya produksi petani.

Baca juga: Sungai Mahakam Sempat Surut, PDAM Samarinda Sebut Produksi Air Masih Normal

"Di Babulu (PPU) dan Tenggarong Seberang (Kukar) terdampak, karena kekurangan pasokan air, kendalanya di situ," tukasnya, Minggu (29/10/2023).

Menurut Badan Pusat Statistik Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser berdasarkan pendataan Statistik Pertanian Tanaman Pangan 2023 merupakan tiga kabupaten dengan kontributor luas panen padi terbesar di Provinsi Kaltim pada 2022.

Rinciannya Kabupaten Kukar dengan luas panen 27,98 ribu hektare, PPU 13,53 ribu hektare, dan Paser seluas 11,66 ribu hektare.

BPS juga masih mendata luas panen dan produksi terkait dampak akibat El Nino di pertengahan 2023 ini.

Tetapi secara garis besar, Pj Gubernur Akmal Malik juga telah mendapat banyak masukan terkait apa yang harus dilakukan agar produktivitas dan luasan lahan pertanian agar tidak menurun.

Irigasi dikatakannya amat penting, menjaga pasokan air ke lahan-lahan pertanian penting untuk dibangun sehingga kondisi kekeringan bisa diantisipasi serta minim terjadi.

Baca juga: Viral Sungai Mahakam di Samarinda Surut, Alur Pelayaran Mandek Sampai Jadi Tempat Rekreasi

Gerakan Tanam Kembali

Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana menyebut pihaknya juga saat memetakan lewat informasi BMKG untuk segera mengetahui prakiraan El Nino.

Beberapa tempat juga sudah turun hujan, pergeseran El Nino lebih cepat.

"Prediksi kami hingga Maret awalnya, oleh sebab itu kami melakukan identifikasi bahkan tanam cepat, awal November akan ada gerakan tanam (kembali)," jelasnya.

Terkait kekeringan dampak akibat El Nino timnya juga telah mengidentifikasi sebab musabab apa yang harus jadi perhatian agar dilakukan penanganan.

Yana, setuju agar ada pemetaan dan penggarapan irigasi pertanian sehingga ke depan dapat mengatur proses pemenuhan air ke lahan pertanian.

Namun demikian, beberapa kawasan seperti Penajam Paser Utara dikatakannya agak spesifik.

Pasalnya di daerah tersebut dimana ketika hujan pasti banjir, namun di sisi lain ketika kemarau, sangatlah kering.

Bulan maret lalu kebanjiran, disisi lain kalau kering sangat kering, di Penajam Paser Utara.

"Sangat strategis memang Bapak Pj Gubernur bilang bahwa kita kembali harus mengatur irigasi di lapangan, saat ini tim kami melakukan identifikasi, terutama di tersiernya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved