Berita DPRD Paser

Basri Mansur Serap Aspirasi, Warga Paser Minta Bantuan Pertanian dan Mesin Ketinting

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, Basri Mansur telah melakukan serap aspirasi.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, Basri Mansur saat menerangkan hasil reses atau serap aspirasi masyarakat yang sudah dilakukan di Dapil I Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, Basri Mansur telah melakukan serap aspirasi di Dapilnya.

Terdapat 5 titik wilayah di Dapil 1 Tanah Grogot yang sudah dikunjungi, untuk mendengarkan permintaan dan keinginan dari masyarakat.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Paser, Basri Mansur mengaku, masyarakat menginginkan agar bisa ditunjang dalam menjalankan usahanya yang notabene pekerjaannya merupakan petani dan nelayan.

Harapan masyarakat agar bisa ditunjang usahanya, apalagi di wilayah Desa Pepara, Tanah Periuk dan Sungai Tuak.

Baca juga: DPRD Paser Apresiasi Giat Sosialisasi Anti Korupsi dan Pemahaman Gratifikasi oleh Inspektorat

"Ya mayoritas nelayan dan petani," ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Paser, Basri Mansur kepada TribunKaltim.co, Jumat (3/11/2023).

Ia berencana untuk tahun 2024, melalui hasil serap aspirasinya akan memprogramkan pengadaan pupuk organik.

"Itu sudah saya bicarakan juga ke dinas tanaman pangan dan hortikultura, InshAllah mereka akan mensupport aspirasi dari masyarakat tapi dilihat dulu anggaran di tahun 2025," tambahnya.

Dijelaskan, reses yang dilakukan tahun ini merupakan reses terakhir untuk dijadikan prioritas pada tahun 2025.

Baca juga: Penjual Pentol di Paser DPO Kasus Korupsi Beras Mamuju, Kini Diamankan Kejari

Selain pengadaan pupuk organik, juga ada aspirasi masyarakat mengenai pemeliharaan tanggul, lantai jemur dan peningkatan lantai jemur.

"Kalau yang nelayan ini permintaannya perahu dan mesin ketinting, serta alat tangkap," ulas Basri.

Keluhan Warga Desa Pepara

Lebih lanjut disampaikan, masyarakat di Desa Pepara mengeluhkan belum terpasangnya sambungan meterisasi yang diharapkan meteran gratis.

Hanya saja saat ini, kata Basri Mansur, bantuan tersebut masih ditunda, begitupun dari pusat untuk bantuan pemasangan Sambungan Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (SR MBR).

"Kalau di Desa Pepara hampir dua ratusan kepala keluarga yang belum menikmati jaringan listrik," ungkapnya.

Sementara untuk hasil reses sebelumnya, Basri mengaku sebagian sudah terealisasi diantaranya pengadaan mesin ketinting di beberapa desa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved