Berita Nasional Terkini

Sebab Jeda Waktu Tuti dan Amel Tewas Begitu Lama? 6 Misteri Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Update kasus Subang terbaru 2023 hari ini, setidaknya ada 6 hal di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang masih menjadi misteri.

Editor: Doan Pardede
Kompas.com via Tribun Jateng
Danu. update kasus Subang terbaru 2023 hari ini, setidaknya ada 6 hal di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang masih menjadi misteri. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah update kasus Subang terbaru 2023 hari ini, setidaknya ada 6 hal di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang masih menjadi misteri.

Polda Jabar telah melakukan pra rekontruksi soal Kasus Subang, Kamis (2/10/2023).

Sebagaimana diketahui, Polisi telah menetapkan lima tersangka dalam kasus Subang.

Lima tersangka itu adalah M Ramdanu alias Danu keponakan Tuti, Yosep suami Tuti, Mimin, Arigi dan Abi.

Baca juga: Danu Peragakan 80 Adegan! Live Streaming Pra Rekonstruksi Kasus Subang Terbaru 2023 Hari Ini di TKP

Hingga kini kasus Subang masih terus diselidiki.

Namun, meski sudah ditetapkan adanya tersangka, ada beberapa hal yang hingga kini masih menjadi misteri alias belum terungkap.

1. Motif pembunuhan

Polda Jabar hingga sampai saat ini belum menjelaskan soal motif pembunuhan Tuti dan Amalia.

Akan tetapi tim pengacara Danu menduga motif di balik pembunuhan ibu dan anak itu berkaitan dengan yayasan dan harta.

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan sempat menyinggung soal Yayasan Bina Prestasi yang dikelola oleh Yosep.

"Bongkar dulu yayasan, kalau dibongkar baru ketahuan (motifnya),” kata Taufan, belum lama ini.

Diketahui, Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah yayasan yang dirintis pada 2009.

Mimin sempat menjadi bendahara yayasan selama dua tahun, akan tetapi posisinya sempat digantikan oleh Tuti.

Pengacara Yoris Raja Amarullah (anak Tuti), Leni Anggraeni mengungkapkan sebelum pembunuhan terjadi, Yoris sempat menjadi ketua yayasan.

Yosef, Tuti, Amalia dan Danu. Ibu dan anak di Subang dibunuh dengan cara keji dan sadis, dokter forensik beberkan hasil otopsi.
Yosef, Tuti, Amalia dan Danu. Ibu dan anak di Subang dibunuh dengan cara keji dan sadis, dokter forensik beberkan hasil otopsi. (Kolase Tribun Medan/HO)

Sedangkan Yosep menjabat sebagai dewan pembina, Tuti sebagai bendahara, dan Amalia sebagai sekretaris.

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, pihaknya belum mendapat keterangan terkait motif pembunuhan yang berkaitan dengan yayasan pendidikan tersebut.

2. Peran kelima tersangka

Hingga sampai saat ini polisi belum menjelaskan soal peran dari lima tersangka di kasus Subang.

Akan tetapi, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat menduga tersangka Yosep merupakan eksekutor dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.

Adapun dugaan itu muncul berdasarkan pengakuan Danu yang dicocokkan ketika polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada 24 Oktober 2023.

Dugaan soal Yosep dibantu oleh tersangka lain saat melakukan eksekusi juga muncul berdasarkan hasil otopsi terhadap jenazah kedua korban. "(Eksekutor) tidak pernah dari pengakuan dia (Yosep), tapi dari hasil penyidikan olah TKP dan sebagainya sudah mengarah ke sana (Yosep)," ujar Surawan, Kamis (26/10/2023).

"Ada perbantuan dari yang lain tidak mungkin sendiri. Kita analisa dari perlukaannya kemudian dari otopsinya, itu tidak mungkin dilakukan sendiri," katanya.

Baca juga: Inilah Sosok Penjual Miras Oplosan di Subang yang Diamankan Polisi, Kabur usai Korban Berjatuhan

3. Perwira Polisi diperiksa

Pada 31 Oktober 2023, penyidik Polda Jabar memeriksa seorang polisi dan menggeladh rumahnya.

Dari hasil penggeledahan ditemukan benda seperti hard disk memory card, dan golok, diamankan untuk dianalisa apakah ada kaitannya dengan kasus itu.

Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan seorang perwira polisi itu diperiksa sebagai saksi setelah rumahnya digeledah pada Selasa (31/10/2023).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, oknum Banpol juga dipanggil dan diperiksa penyidik untuk menjelaskan soal kedatangannya ke tempat kejadian perkara (TKP) Subang dan diduga telah membersihkan kamar mandi serta mengambil beberapa barang di rumah termasuk yang ada di mobil.

"Kita ingin mendapatkan keterangan yang pasti dari mereka, siapa yang memerintahkan kemudian tujuan utamanya apa," kata Surawan.

Surawan mengatakan perwira polisi yang diperiksa belum tentu terlibat dalam kasus Subang.

Pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu apa ada kemungkinan perwira polisi itu yang memberikan perintah.

Selain rumah perwira polisi, penyidik juga menggeledah rumah Yoris anak dari Yosep dan rumah adik Yosep, Mulyana.

4. Kronologi

Polisi baru sepenggal mengungkapkan soal kronologi tewasnya ibu dan anak di Subang itu.

Surawan mengatakan, di hari kejadian, Rabu (18/8/2021), Danu diajak Yosep datang ke rumah Tuti.

Yosep kemudian meminta Danu mengambilkan golok di dalam rumah. Danu lalu diminta untuk menunggu di garasi.

Baca juga: Imbas Terkuaknya Fakta soal Yayasan, Mencuat Isu Tersangka Baru Kasus Subang, Sosok Ini Dicurigai

Tak berselang lama, Danu mendengar suara teriakan dari dalam rumah. Dia masuk ke dalam dan melihat Amalia sedang dianiaya oleh seorang pelaku. Namun, tidak dijelaskan siapa pelaku yang dimaksud.

Lebih lanjut, Surawan juga mengatakan jenazah Tuti dan Amalia sudah dimandikan sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mobil Alphard yang diparkir di garasi rumah mereka. ]

Di sisi lain, pengacara Danu, Achmad Taufan mengatakan, Danu, Yosep, Arighi, dan Abi, mengangkat jasad Tuti dari kamar tidur ke ruang TV.

Setelah dari ruang TV, jasad Tuti dibawa ke kamar mandi lalu dimasukkan ke mobil Alphard.

Sementara jasad Amalia diangkat sendirian oleh Yosep.

"Bukan lihat lagi (jasad dimasukkan ke Alphard), Danu disuruh (Yosep) bantu angkat. Jadi yang angkat itu Arighi, Abi, Yosep, dan Danu. Menurut saya sih empat orang sudah cukup bisa mengangkat," kata Taufan, dikutip dari TribunnewsBogor, Jumat (20/10/2023).

"Kalau Amel (Amalia) dari kamar ke kamar mandi. Kamar mandi ke Alphard itu Pak Yosep sendiri," jelasnya.

Kata Taufan, Danu tak mengetahui alasan jasad ibu dan anak itu dimasukkan ke mobil Alphard.

Danu juga mengaku tak tahu siapa sopir yang memarkirkan Alphard di garasi rumah Tuti.

Saat itu, posisi mobil Alphard menghadap ke arah jalan dan ban kanan depan mobil terangkat ke lantai teras rumah.

Setelah jasad Tuti dan Amalia dimasukkan ke mobil, Arighi, Abi, dan Yosep kembali ke dalam rumah.

Ketiganya membongkar lemari dan mengacak-acak barang di dalam rumah.

"Bu Mimin enggak ketahuan tindakannya apa, karena kan gelap," katanya.

5. Siapakah sosok yang suruh banpol bersihkan TKP?

Baru-baru ini, polisi memeriksa Mulyana, anggota bantuan polisi (Banpol) yang membersihkan tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Tuti dan Amalia.

Rumah Mulyana pun digeledah dan polisi menyita sebuah stik golf.

Stik tersebut bakal diperiksa untuk mengetahui apakah ada DNA korban.

Hingga saat ini, polisi masih terus mencari siapa orang yang menyuruh Mulyana untuk membersihkan TKP.

"Kemarin sempat kita tanya juga berapa anggota, terus berapa orang yang dulu pernah ikut olah TKP. Memang sudah menerangkan bahwa di TKP sempat dibersihkan di belakang, sempat dikuras di dalamnya, ada baju-baju termasuk baju korban," kata Surawan, seperti dilansir di TribunJabar.id dengan judul 5 Hal yang Masih Jadi Misteri di Kasus Subang, Peran Perwira Polisi hingga Siapa yang Suruh Banpol.

6. Kenapa ada jeda waktu kematian Tuti dan Amel?

Sebuah fakta terkuak dalam pernbincangan antara krimonolog Adrianus Meliala dan Dokter Forensik Kombes Sumy Hastry Purwanti, dalam sebuah tayangan video di Instagram Forensic UI berjudul Live Forensik Talk, Kasus Pembunuhan Subang kok lama banget yang diunggah pada Minggu (7/11/2021),

Awalnya, Adrianus Meliala menanyakan seputar autopsi kedua yang dilakukan dr Sumy Hastri, apakah ada hal yang ditambahkan atau dikoreksi.

Terkait hal ini, dr Sumy Hastry mengungkapkan bahwa beberapa hal yang dikoreksi dan keterangan yang ditambahkan.

Salah satu hal yang dikoreksi adalah terkait waktu kematian.

Sementara untuk cara, mekanisme dan penyebab kematian masih sama.

Namun, dr Sumy Hastry tidak merinci apakah waktu kematian Tuti Suhartini dan Amalia yang dikoreksi, atau keduanya.

"Waktu kematian saya mengkoreksi," kata dr Sumy.

Selain itu, dr Sumy Hastry juga mengungkap salah satu kendala yang dihadapi polisi dalam mengungkap kasus Subang tersebut.

Dia mengatakan, bahwa ada hal-hal yang tidak komprehensif saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Olah TKPnya tidak holistik, tidak bersama-sama. Ternyata setelah masing-masing ahli itu berbicara tidak connect. jadi harus kita ulang lagi," katanya.

Namun dr Sumy menegaskan bahwa berlarut-larutnya penanganan kasus Subang mungkin diakibatkan keterbatasan polisi dan tidak ada maksud atau kesengajaan untuk mengaburkan kejadian sebenarnya.

dr Sumy Hastry juga yakin bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini akan terungkap.

(video selengkapnya ada di akhir artikel)

Keterangan awal korban diperkirakan dibunuh sekitar pukul 23.00 dan 04.00

Kapolres Subang AKBP Sumarni juga membeberkan hal serupa, berdasarkan hasil otopsi sementara.

Yakni, pada tubuh kedua korban, Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tidak didapatkan adanya indikasi tindak pidana lain seperti pemerkosaan.

"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakah terjadi persetubuhan atau tidak. Selaput dara masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan di sana," ujar AKBP Sumarni di Subang, Kamis (19/8/2021), seperti dikutip dari Kompas.com

Dari hasil olah TKP dan otopsi sementara itu, Tuti dan Amalia Mustika Ratu meninggal dini hari.

"Diduga korban ini meninggalnya pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi, kemudian yang ibunya diperkirakan lima jam sebelumnya, jadi yang lebih dulu meninggal yaitu ibunya," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Sumarni melanjutkan, pihaknya sudah mengumpulkan barang-barang bukti seperti pakaian dari salah satu saksi yang terdapat bercak darah.

"Kita juga mengumpulkan barang-barang bukti yang ada di TKP termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah," ucap Sumarni.

" target="_blank" rel="noopener">LINK VIDEO

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved