Berita Balikpapan Terkini

Kisah Inspiratif Umi Latifah, Owner CV CBM yang Berperkara dengan KPU Balikpapan soal Bayar Katering

Kisah inspiratif Umi Latifah, owner CV CBM yang bersengketa dengan KPU Balikpapan soal bayar katering.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
Tribun Kaltim
Umi Latifah, pendiri CV Cahaya Barokah Mandiri, salah satu usaha katering ternama di Balikpapan. Ia berhasil membangun usahanya selama 17 tahun. Kini usahanya terlibat sengketa pembayaran Rp 157 juta dengan KPU Balikpapan karena kerja sama yang tak tuntas.    

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Umi Latifah, ibu rumah tangga di Balikpapan, berhasil membangun usaha katering CV Cahaya Barokah Mandiri (CV CBM) dari nol. 

Usahanya yang sudah berjalan selama 17 tahun ini kini menjadi salah satu katering ternama di Balikpapan.

Nama CV Cahaya Barokah Mandiri pun belakangan ini kerap terdengar.

CV Cahaya Barokah Mandiri kini berperkara dengan KPU Balikpapan lantaran kerja sama yang dijalin tidak tuntas. 

Jalinan kerja sama itu membuat usaha Umi Latifah menderita kerugian hingga Rp 157 juta.

Penyebabnya, yakni kesalahan pembayaran dari KPU Balikpapan. 

Baca juga: Bersoal dengan KPU Balikpapan, Katering CV Cahaya Barokah Mandiri Tertatih Gegara Modal Menguap

Baca juga: Pemilik CV Cahaya Barokah Mandiri Balikpapan Mengaku Mulai Frustasi, Menuntut Pembayaran Katering

Baca juga: Kejari Balikpapan Selidiki Potensi Korupsi Perihal Kasus Katering KPU Balikpapan

Usaha katering tersebut didirikan pada tahun 2006 lalu.

Saat itu, suaminya yang seorang anggota TNI Angkatan Laut dipindahtugaskan ke Balikpapan.

Umi Latifah dan keempat anaknya pun ikut pindah ke Balikpapan dengan modal seadanya.

"Saya jual, takeover rumah di Surabaya, untuk bekal ke Balikpapan. Itu modal kami, sekitar Rp 6 juta," kata Umi Latifah saat hadir dalam Tribun Talkshow, Rabu (15/11/2023).

Diceritakannya, awalnya ia dan keluarganya tinggal di aula gedung milik TNI AL.

Mereka menjadi tontonan banyak orang karena datang ke Balikpapan tanpa persiapan.

"Saya malu karena setiap orang datang pasti ngelihatin kami," kenang Umi Latifah.

Setelah beberapa bulan, Umi Latifah dan keluarganya akhirnya bisa menyewa rumah di Karang Jawa sebesar Rp 300 ribu per bulannya.

Baca juga: Update Kasus Dugaan Penggelapan Katering KPU Balikpapan, Polisi Tuding Satu Tersangka

Umi Latifah kemudian mulai mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved