Berita Samarinda Terkini
Dampak Pembangunan Drainase Mulai Dirasakan Warga, Masalah Banjir di Samarinda Diharapkan Tuntas
Dampak pembangunan drainase mulai dirasakan warga, masalah banjir di Samarinda diharapkan segera tuntas.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menggencarkan pembangunan drainase dengan tepat.
Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan Kota Samarinda terbebas dari banjir.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun, pembangunan dan peningkatan saluran drainase dilakukan secara menyeluruh.
Hingga saat ini, pengerjaan drainase di kurang lebih 150 titik akan rampung pada November-Desember 2023 ini.
Baca juga: Banjir di Samarinda Cepat Surut, 150 Titik Pengerjaan Drainase Rampung November - Desember 2023
Baca juga: Penemuan Jasad Pria di Pasar Baqa Samarinda, Ciri Khas Tubuh Kurus, Busana Serba Hitam
Baca juga: Keuntungan Borneo FC Jalin Kerja Sama dengan Rumah Sakit Samarinda Medika Citra
Berdasarkan data yang diberikan Bidang Bina Marga DInas PUPR Kota Samarinda per September 2023, pembangunan dan peningkatan saluran drainase yang tersebar di seluruh wilayah Kota Samarinda fokus pada penanganan antara lain:
- Sub Sistem Simpang Sempaja (PM. Noor, Wahid Hasyim dan Sungai Sempaja)
- Sub Sistem Simpang Lembuswana
- Sub Sistem Jalan Pasundan
- Sub Sistem Jalan Pahlawan
- Sub Sistem Jalan Sutomo
Sementara salah seorang warga di Kecamatan Samarinda Seberang, Riswanda mengaku bahwa dampak dari upaya pengentasan banjir yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda mulai terasa.
"Mulai terasa, soalnya banjir di kota kita ini sudah mulai berkurang," ungkapnya pada TribunKaltim.
Baca juga: Borneo FC Samarinda tak Diperkuat 2 Pemain Utama dalam Laga Melawan Perak FC
Sebelumnya, kata Riswanda, banjir seringkali terjadi di kawasan simpang tiga lampu merah di Jalan APT Pranoto, Kecamatan Samarinda Seberang.
Karena banjir itu, dia pun mau tak mau harus melewati jalan lain yang jaraknya terbilang cukup jauh.
"Karena banjir, saya mau tidak mau putar balik ke Jalan Sungai Keledang dan itu memakan waktu lebih lama karena mesti mutar jauh," jelas Riswanda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.