Berita Berau Terkini
Dispusip Berau Gencarkan Budaya Daerah dengan Lomba Pidato 3 Bahasa
Sampai saat ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau masih terus konsisten dalam mengembangkan bahasa daerah
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sampai saat ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau masih terus konsisten dalam mengembangkan bahasa daerah.
Setelah, melauncing kamus bahasa Berau beberapa waktu lalu, kini, Dispusip Berau juga akan mengembangkan bahasa Berau melalui Lomba Pidato 3 Bahasa (Indonesia, Inggris dan Berau).
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perpustakaan dan Pemberdayaan Kegemaran Membaca (P3KM) Dispusip Berau, Nurseha mengatakan, Lomba Pidato 3 Bahasa adalah salah satu cara dalam membudayakaan budaya lokal Berau.
Baca juga: Kabar Gembira! UNESCO Tetapkan Bahasa Indonesia jadi Bahasa Resmi, Sejajar dengan Bahasa Inggris
“Jadi sudah ada kegiatan perlombaan dari Gerakan Pemasyarakaratan Minat Baca (GPMB) Berau. Dalam perlombaan itu ada satu kegiatan yakni Lomba Pidato 3 Bahasa, saya rasa perlombaan tersebut bisa diteruskan untuk meningkatkan budaya lokal kita,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (21/11/2023).
Saat kegiatan itu, minat pelajar yang mengikuti sangat banyak dan para pelajar pun sangat antusias untuk mengikuti kegiatan Lomba Pidato 3 Bahasa tersebut.
Sehingga, dirinya berkeinginan agar bahasa daerah bisa lebih dikembangkan lagi.
“Kami nilai ternyata sangat banyak peminatnya, jika sebelumnya berpidato hanya menggunakan satu bahasa yakni Indonesia, kini bisa dicampur dengan bahasa Berau, jadi saya rasa ini perlu dikembangkan lagi,” harapnya.
Menurutnya Dispusip Berau juga beberapa waktu lalu sudah melauncing kamus bahasa Berau, sehingga pihaknya akan lebih mudah memperkenalkan bahasa Berau baik itu ke sekolah-sekolah hingga ke masyarakat umum.
Baca juga: Kantor Bahasa Kaltim Ingin Bahasa Daerah Kembali Populis
“Kenapa tidak, karena dengan kita memperkenalkan bahasa asli daerah itu saya rasa sangat bagus. Karena kita ingin anak muda tidak lupa dengan bahasa daerahnya sendiri,” katanya.
Hal itu juga diperkuat dengan adanya kamus bahasa Berau. Sehingga, tidak ada alasan untuk masyarakat tidak mencari referensi melalui kamus tersebut.
“Kan sudah ada kamusnya juga, jadi saya berharap agar masyarakat bisa tahu bahasa Berau, dengan mempelajarinya melalui kamus atau jika orangtua tahu bahasa Berau pun itu bisa diajarkan ke anak-anaknya,” ujarnya. (*)
Antara Luka dan Kasih, Korban KDRT di Berau Banyak yang Cabut Laporan karena Kasihan pada Suami |
![]() |
---|
Disbudpar Berau Wajibkan SOP Keselamatan di Semua Destinasi Wisata Air |
![]() |
---|
PKK Berau Kunjungi 4 Anak Terdampak Stunting, Beri Bantuan hingga Edukasi |
![]() |
---|
Tunjangan Profesi Guru di Berau Capai Rp32,2 Miliar, Tersalur Langsung ke Rekening hingga Juni |
![]() |
---|
Khidmat HUT ke-80 RI di Berau, Bupati Sri Juniarsih Ajak Warga Jaga Persatuan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.