Ibu Kota Negara
Dampak Pembangunan IKN, Konsumsi BBM Bersubsidi di PPU Naik, Stok Semen di Mahulu dan Kubar Habis
Dampak Pembangunan IKN, Konsumsi BBM Bersubsidi di PPU Naik, Stok Semen di Mahulu dan Kubar Habis
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dampak Pembangunan IKN, Konsumsi BBM Bersubsidi di PPU Naik, Stok Semen di Mahulu dan Kubar Habis.
Mulai terasa. Pembangunan fisik IKN Nusantara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur mulai memberi dampak.
Daerah-daerah penyangga IKN Nusantara 'menikmati' kemacetan, konsumsi BBM meningkat, juga bahan bangunan seperti semen mulai langka bahkan stok semen di Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu sempat kosong.
Baca juga: Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Kemacetan di Jalan Haryono dan Sudirman di Balikpapan Kian Parah
Kemacetan lalu lintas di kota-kota penyangga seperti Balikpapan dan Samarinda mulai terjadi hampir setiap hari. Karena banyak kendaraan luar daerah yang mulai masuk.
Kebutuhan Bahan Bakar Minyak atau BBM di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN Nusantara pada tahun depan, diperkirakan mengalami peningkatan.
Aktivitas kendaraan yang mulai masif, serta banyaknya aktivitas masyarakat terutama bidang konstruksi, bakal meningkatkan konsumsi BBM terutama solar di Benuo Taka.
Menurut Asisten II Pemkab Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang, peningkatan kebutuhan itu terpengaruh dengan adanya Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara.
"Kan kita ini dekat dengan proyek IKN Nusantara, kita harus sadari bahwa penggunaan BBM di sana cukup tinggi," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Jumlah Penumpang Angkutan Udara dan Laut Meningkat
Jika tidak ditambah, ada kekhawatiran masyarakat umum tidak kebagian kuota, terlebih di daerah Sepaku.
Meski kendaraan yang beroperasi disana menggunakan BBM komersil, namun potensi adanya oknum yang memanfaatkan BBM bersubsidi, tidak bisa dipungkiri.
Di sisi lain, pengawasan ketat dari pihak terkait serta ketegasan dari pihak kontraktor, agar tidak ada penggunaan BBM bersubsidi untuk kepentingan proyek IKN Nusantara, juga diperlukan.
Di samping memang volume kendaraan mulai bertambah, ramainya lalu-lalang kendaraan yang masuk ke IKN Nusantara.
"Seharusnya IKN menggunakan BBM industri tapi kan ada saja oknum nakal juga yang mencari celah," jelasnya.
Baca juga: Jelang HUT Kota Balikpapan 2023, Dampak Pembangunan IKN Nusantara Makin Terlihat
Saat ini kuota BBM bersubsidi jenis solar di Penajam Paser Utara khusus untuk kendaraan, hanya terpenuhi 50 persen dari kebutuhan.
Berdasarkan perhitungan, jumlah kendaraan umum dan kendaraan lain, yang layak mendapatkan BBM bersubsidi di Penajam Paser Utara, membutuhkan 42 juta liter.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.