Ibu Kota Negara

Infrastruktur IKN Nusantara Berkonsep Kota Masa Depan, Ada Kereta MRT Bandara dan Antar Kota

Konsep pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Deputi For Facilities and Infrastructure Ibu Kota Nusantara, Silvia Halim melalui acara program Podcast Tribun Kaltim segmen IKN Insert pada Rabu (22/11/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Konsep pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur akan dilengkapi dengan fitur-fitur teknologi yang serba canggih.

Bahkan fasilitas gedung pemerintahan, sarana prasarana, hingga permukiman ASN atau para pegawai di pemerintahan IKN akan didesain dengan konsep kota masa depan.

Selai itu, akses menuju IKN nantinya akan dibangun dengan berbagai alternatif yang menjanjikan berbagai kemudahan, mulai dari jalan tol VIV menuju IKN yang saat sedang dibangun hingga nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas stasiun kereta api Moda Raya Terpadu (MRT) yang merupakan sistem transportasi rel angkutan cepat.

Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi For Facilities and Infrastructure Ibu Kota Nusantara, Silvia Halim melalui acara program Podcast Tribun Kaltim segmen IKN Insert pada Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Akmal Malik Tinjau Calon Lokasi Pembangunan 2 Bendungan di Penyangga IKN Nusantara

Selain MRT, juga akan ada tol laut yang akan dibangun secara bertahap dengan fasilitas infrastruktur akses lainnya.

Ada banyak itu, infrastruktur jalan menuju IKN, ada tol yang sekarang lagi dibikin, ada juga tol laut terus ada kereta bandara.

"Ada kereta yang antar kota lalu misalnya tol dari Samarinda ke IKN," ungkap Silvia Halim.

Ilustrasi desain suasana IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Ilustrasi desain suasana IKN Nusantara di Kalimantan Timur. (Instagram @kemenpupr)

Dia menjelaskan, stasiun layanan kereta bandara dan kereta antar kota merupakan dua konsep stasiun angkutan masal yang berbeda, tergantung bagaimana manajemen perencanaan dalam pengoperasiannya nanti.

Kereta bandara sama kereta antar kota itu beda. Saat ini perencanaannya masih beda rasanya karena begitu kita bicara mengejar service level, misalnya mau 30 menit dari Balikpapan ke IKN jalurnya itu harus clear harus eksklusif.

Baca juga: Terjawab Alasan Investor Asing Belum Masuk ke IKN Nusantara, Jokowi Beber Strategi Jalur Domestik

Karena kalau digabung ke antar kota- antar kota akan berhenti ke banyak tempat.

"Nah kalau misalnya seperti itu nanti bisa mengganggu tidak mencapai level tadi," jelasnya.

Terkait kapan dimulai pembangunan kedua stasiun kereta tersebut, Silvia Halim belum menjelaskan secara detail, hanya saja dia menjelaskan soal pendanaan dalam pembangunan stasiun kereta tersebut bisa saja melibatkan pihak swasta.

Pekerja konstruksi bangunan di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara tampak disibukkan mengejar target penyelesaian pembangunan fasilitas gedung pusat pemerintahan.
Pekerja konstruksi bangunan di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara tampak disibukkan mengejar target penyelesaian pembangunan fasilitas gedung pusat pemerintahan. (HO/OIKN)

"Demikian mungkin bisa kita propush ini ke market untuk mencari pendanaan, misalnya dari pihak swasta atau dari pihak lain mengatakan oh saya punya teknologi baru, saya punya strategi yang baru, ya tidak menutup kemungkinan gitu untuk menjadi frasa yang sama, karena menurut saya teknologi sangat cepat sekali berkembang kadang-kadang bukan itu yang kita ikat tetapi kita lihat performance-nya, kalau performance-nya masih bisa tercapai dengan teknologi yang berbeda kenapa tidak," ungkapnya.

Dalam proses pembangunan kedua stasiun kereta tersebut, dia mengungkapkan harus melalui tahapan-tahapan prosedur yang ada.

Misalnya seperti survey lokasi yang pas untuk dibangun stasiun kereta dan lainnya.

Baca juga: Jadi Buffer Zone IKN Nusantara, Dua Bendungan Wilayah Selatan Kaltim Segera Dibangun

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved