Berita Samarinda Terkini

Asvi Warman Adam Membedah Buku Histori Kutai Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan

Prof Asvi Warman Adam dan unsur anak muda Samarinda Nanda Puspita Sheilla tampil membedah buku karya Muhammad Sarip.

Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Buku berjudul “Histori Kutai: Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan dari Zaman Mulawarman hingga Era Republik” diluncurkan di Aula Perpustakaan Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (23/11/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Buku berjudul “Histori Kutai: Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan dari Zaman Mulawarman hingga Era Republik” diluncurkan di Aula Perpustakaan Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (23/11/2023).

Sejarawan senior dari BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional), Prof Asvi Warman Adam dan unsur anak muda Samarinda Nanda Puspita Sheilla tampil membedah buku karya Muhammad Sarip tersebut.

“Aku membaca buku Histori Kutai ini sampai selesai dalam waktu tiga hari. Dari buku ini aku baru tahu bahwa ternyata banyak sejarah yang terjadi di wilayah Kutai, termasuk juga di Samarinda. Ternyata sejarah kita itu nggak kalah sama sejarah kerajaan di Jawa,” tutur Nanda.

Nanda yang alumnus Universitas Trisakti itu berharap agar warga Kalimantan Timur dapat membaca buku ini.

Baca juga: Infrastruktur IKN Nusantara Berkonsep Kota Masa Depan, Ada Kereta MRT Bandara dan Antar Kota

“Kenapa kita nggak membuat supaya seluruh masyarakat Kalimantan Timur tahu bahwa ada tradisi budaya Kutai. Karena Balikpapan, Samarinda itu kan juga sebenarnya bagian dari Kutai sebelumnya,” kata Nanda.

Sarip selaku penulis buku meminta Nanda menyampaikan kritikan terbuka atas buku tersebut. Nanda menanggapinya dengan mengajukan pertanyaan.

“Buku yang ditulis oleh Bang Sarip sebagai orang lokal atau dari perspektif lokal. Gimana jika buku ini dibaca oleh orang luar Kutai atau Kaltim? Apakah mereka mau menerima atau merujuknya?” tanya Nanda.

Kemudian Muhammad Sarip menjawab bahwa ia optimis buku Histori Kutai akan diterima sebagai referensi publik.

Baik di Kalimantan Timur maupun luar Kalimantan. Yang dilihat publik terutama kaum intelektual itu adalah penggunaan metodenya, bukan siapa penulisnya.

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Ikut Bedah Buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda

“Ada artikel jurnal saya yang dijadikan referensi utama oleh youtuber Jakarta bernama Aurel Valen untuk membuat konten video Kerajaan Kutai," beber Sarip. 

Dalam waktu tiga bulan penontonnya sudah hampir 800 ribu dan menjadi video sejarah Kutai dengan penonton terbanyak.

"Karya saya juga disitasi oleh sejarawan mancanegara,” ujar Muhammad Sarip, yang dikenal sebagai sejarawan yang pernah mempresentasikan topik sejarah Kutai di Sekretariat Negara Jakarta tersebut.

Bukan Sembarang Tempat

Sementara itu, Prof Asvi Warman Adam dalam presentasinya melalui zoom meeting yang difasilitasi Diskominko Samarinda menyatakan, IKN Nusantara bukan sembarang tempat “somewhere in the jungle”.

Bangsa Indonesia perlu berterima kasih kepada Provinsi Kalimantan Timur, khususnya wilayah yang dulu bagian kerajaan tertua di tanah air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved