IKN Nusantara

Beda dengan Anies Baswedan yang Kritik IKN Nusantara, Prabowo Justru Tambah Dana Pembangunan IKN

Beda dengan Anies Baswedan yang kritik IKN Nusantara, Prabowo Subianto justru tambah dana pembangunan IKN

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram @nusantaraforestcity
Ilustrasi desain suasana di IKN Nusantara atau Ibu Kota Nusantara. Beda dengan Anies Baswedan yang kritik IKN Nusantara, Prabowo Subianto justru tambah dana pembangunan IKN 

Muzani pun merasa senang dengan yang ditargetkan oleh Ketua DPD Gerindra Kaltim atas kemangan Prabowo-Gibran 65 persen.

"Kita ini menjadi besar karena ketokohan Pak Prabowo.

Kita juga menjadi terkenal karena popularitas Pak Prabowo. Insya Allah Partai Gerindra akan jadi pemenang.

Saya bicara dengan Walikota Samarinda Pak Andi Harun yang juga Ketua DPD, beliau mentekadkan Gerindra menang di sini.

Target Gerindra Kalimantan Timur di sini bukan hanya satu putaran, Insya Allah 65 persen," ucap Muzani.

Kritik Anies Baswedan

Kritik soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan dilayangkan calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Menurut Anies Baswedan, pembangunan IKN di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru menciptakan ketimpangan dengan daerah lain.

Hal itu disampaikan oleh Anies Baswedan dalam dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Rekam Jejak Pendapat Anies Baswedan Soal IKN Nusantara, Kini Kritik Habis Program Andalan Jokowi

Baca juga: Anies Makin Berani Tolak IKN Nusantara? Bangun Kota di Hutan, Capres NasDem Nilai tak Nyambung

"Kalau dengan alasan pemerataan, karena itu menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah lainnya" kata Anies menjawab pertanyaan dari panelis.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menjelaskan upaya yang dapat dilakukan pemerintah jika menginginkan pemerataan pembangunan.

Caranya ialah membangun kota yang sudah ada saat ini, kemudian dikembangkan dari kota kecil ke kota skala menengah.

Lalu, kota skala menengah diberikan program supaya bisa berkembang menjadi kota besar.

"Meratakan Indonesia dengan cara membangun kota kecil menjadi menengah, menengah jadikan besar di seluruh wilayah Indonesia. Bukan malah membangun satu kota di tengah hutan," terangnya.

Anies mengatakan, membangun kota baru di tengah hutan menimbulkan ketimpangan baru.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved