Breaking News

Berita Kutim Terkini

Implementasi Pelajar Pancasila, SDN 002 Sangatta Utara di Kutim Usung Tema 3R

Dalam rangka implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SDN 002 Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Kegiatan pameran Panen Karya P5 SDN 002 Sangatta Utara, Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Rabu (29/11/2023). Tujuan kegiatan ini berguna, sangat efektif untuk mengubah pola hidup siswa dan orang tua dalam memanfaatkan sampah anorganik. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dalam rangka implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SDN 002 Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengadakan pameran panen karya selama 2 hari.

Lanjutan dari tahun lalu, kali ini SDN 002 Sangatta Utara mengusung tema gaya hidup berkelanjutan dengan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dengan memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang.

Disampaikan oleh Ketua Pelaksana Pameran Panen Karya P5 SDN 002 Sangatta Utara, Petrus Kaba bahwa setiap kelas diminta untuk menyefiakan produk berbasis 3R di stand yang disediakan.

"Mulai dari kuliner, kerajinan hingga hiasan stand harus berbasis 3R, selain itu juga ada penampilan seni dari siswa-siswi SDN 002 Sangatta Utara," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Kutim, Batik jadi Muatan Lokal SDN 001 Sangatta Utara

Tahun ini, pihaknya menggandeng siswa kelas 1,2, 4, dan 5 untuk memeriahkan kegiatan pameran panen karya P5.

Adapun ajang kompetisi yang diselenggaran hanya fashion show dengan tema 3R.

Konsepnya, dalam pameran panen karya tema 3R tersebut, diharapkan siswa mampu mengenali dan mengimplementasikan daur ulang sampah anorganik.

Misalnya, sampah plastik baik dari bungkus makanan, minuman atau sampah plastik di rumahnya.

Baca juga: Penutupan Spansatara VIII Kutim, Usung Tema Profil Pelajar Pancasila

"Harapannya siswa dapat mengetahui ternyata sampah plastik bisa didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna dan ekonomis," jelasnya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga bermanfaat bagi kekompakan orang tua, siswa dan gurunya.

Sebab ia melihat, melalui kegiatan ini, orang tua sangat antusias membantu proses pembelajaran siswa.

"Ini sangat efektif untuk mengubah pola hidup siswa dan orang tua dalam memanfaatkan sampah anorganik," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved