Prajurit Asal Kukar Gugur di Papua

BREKING NEWS: Prajurit TNI Asal Kukar Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua

Seorang prajurit TNI Satgas Pamtas Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Rider 411/Pandawa asal Kutai Kartanegara

|
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
HO/Rider 411/Pandawa
Pratu Sandi Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata Papua pada Kamis (30/11/2023) sore. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Seorang prajurit TNI Satgas Pamtas Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Rider 411/Pandawa asal Kutai Kartanegara gugur dalam kontak senjata di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Pratu Sandi Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis 30 November 2023 sore.

Berdasarkan kronologi yang beredar, dua anggota TNI ditembak KKB Papua saat melaksanakan kegiatan mengambil air dari pos.

Kematian pemuda lajang berusia 25 tahun itu diketahui dari laporan kepada Korem 172/PWY, Komando Resor Militer yang berada dibawah komando dari Kodam XVII/Cenderawasih.

Baca juga: Teror KKB Papua Berlanjut, Tembak Kepala Penjaga Kios, Usai Tewaskan Prajurit TNI

Dalam laporan tersebut disebutkan terjadi kontak tembak antara Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga.

Saat itu, Pratu Sandy bertugas di Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW. Saat baku tembak itulah Pratu Sandy diduga terkena peluru.

Tak hanya Pratu Sandy, rekannya bernama Prada Muhamad Fadli yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, juga menjadi korban meninggal dunia dalam baku tembak itu.

Dalam laporan itu diketahui kalau KST Kodap III Ndugama menyerang Pos Paro Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW menggunakan senjata api jenis SO Minimi.

"Iya memang benar ada kabar duka bahwa prajurit TNI asal Kutai Kartanegara telah gugur," ujar Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria.

Duka Panglima TNI

Sementara itu, dari keterangan yang diterima TribunKaltim.co, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sudah menyatakan rasa duka atas gugurnya dua prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

"Saya selaku Panglima TNI berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua," kata Agus di Mabes AD, Jumat (1/12/2023).a

Baca juga: Prajurit TNI-Polri Berguguran, Mahfud Ungkap Sulitnya Tumpas KKB Papua, Serba Salah

Agus memastikan TNI akan memenuhi hak bagi anggota keluarga yang ditinggalkan dari kejadian nahas tersebut.

"Hak-haknya akan kita penuhi, ada dari Asabri itu Rp450 juta, kemudian juga ada 12 kalau gaji, itu satu tahun ya," kata Agus. 

"Kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJN, kurang lebih hampir Rp600 juta lebih lah, per orang nya," ucap Agus.

(*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved