Berita Viral

4 Fakta Pengungsi Rohingya: Larikan Diri dari Bangladesh Menuju Aceh, Dijatah Rp 124 Ribu per Orang

Inilah 4 fakta pengungsi Rohingya yang kabur dari Bangladesh menuju Aceh, Indonesia,

|
Editor: Heriani AM
(REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
PENGUNGSI ROHINGYA - Pengungsi Rohingya baru menunggu memasuki kamp pengungsi sementara Kutupalang, di Cox Bazar Bangladesh, Rabu (30/8/2017). Inilah 4 fakta pengungsi Rohingya yang kabur dari Bangladesh menuju Aceh, Indonesia, 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah 4 fakta pengungsi Rohingya yang kabur dari Bangladesh menuju Aceh, Indonesia,

Ulasan soal pengungsi Rohingya saat ini tengah ramai diulas usai terus berdatangan ke wilayah Aceh.

Pengungsi Rohingya yang ditempatkan di kamp-kamp wilayah timur Bangladesh memutuskan meninggalkan daerah tersebut dan menuju Aceh, Indonesia.

Dikutip dari Serambi, para pengungsi mengeluhkan meningkatnya kekerasan geng, kurangnya lapangan pekerjaan dan sekolah, serta terbatasnya jatah makanan. 

Baca juga: Viral Tenda Pengungsi Rohingya Dibongkar Paksa Warga Aceh, Dipindahkan ke Kantor Walikota Sabang

Baca juga: Sebut Penduduk Lokal Lebih Butuh Bantuan, Warga Aceh Gelar Aksi Tolak Pengungsi Rohingya

Baca juga: Kenapa Rohingya Diusir dari Myanmar? Inilah Penyebab Kabur dari Negaranya dan Mengungsi ke Indonesia

Simak fakta-faktanya:

Dijatah Rp 124 Ribu per Orang

Program Pangan Dunia PBB, sumber utama bantuan pangan bagi para pengungsi, memotong nilai uang bulanan di kamp-kamp pada Juni 2023, untuk kedua kalinya tahun ini, menjadi rata-rata USD 8 per orang atau Rp124 ribu.

Badan itu telah menyalahkan kurangnya dukungan para donatur.

“Semua hal ini mendorong orang-orang Rohingya untuk melakukan perjalanan laut yang berbahaya,” kata Mohammed Rezuwan Khan, seorang pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp.

Dia mengatakan bahwa saudara perempuan dan keponakannya melarikan diri dari kamp dengan perahu tahun lalu, menuju Indonesia, dan mereka semua tahu risikonya.

“Tetapi ketika orang-orang tidak punya pilihan lain, ketika orang tidak dapat melakukan perjalanan dengan paspor seperti orang-orang lain di dunia,”

“ketika orang-orang tidak memiliki harapan untuk kembali ke Myanmar dalam waktu dekat dalam beberapa tahun mendatang,”

“ketika orang-orang mengalami banyak penderitaan di kamp pengungsian, maka perjalanan tersebut menjadi pilihan terakhir dan tidak dapat dibatalkan,” kata Khan.

“Ini seperti melempar koin. Kami akan bertahan atau kami akan mati” ujarnya.

Boat diduga berisi warga etnis Rohingya di kawasan Pantai Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Kamis (16/11/2023) pagi. Sementara itu warga setempat sudah berkumpul di pinggir pantai tersebut untuk menolak kedatangan mereka. Ramai ditolak warga Aceh, sebenarnya orang Rohingya asalnya dari mana? Alasan penolakan warga Aceh dan pernyataan Kemenlu terkait pengungsi Rohingya
PENGUNGSI ROHINGYA - Boat diduga berisi warga etnis Rohingya di kawasan Pantai Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Kamis (16/11/2023) pagi. Sementara itu warga setempat sudah berkumpul di pinggir pantai tersebut untuk menolak kedatangan mereka. Ramai ditolak warga Aceh, sebenarnya orang Rohingya asalnya dari mana? Alasan penolakan warga Aceh dan pernyataan Kemenlu terkait pengungsi Rohingya (SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS)

Kondisi di darat dan di laut juga mengubah penumpang dan tujuan kapal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved