Berita Nasional Terkini

Cak Imin Kritik Keras Kartu Prakerja, Cawapres Anies Baswedan Sebut Nonton YouTube Kok Dibayar

Cak Imin kritik keras Kartu Prakerja, cawapres Anies Baswedan sebut nonton YouTube kok dibayar

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews/Fersianus Waku
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Cak Imin menyesalkan tidak adanya debat khusus cawapres. 

TRIBUNKALTIM.CO - Program Kartu Prakerja mendapat kritik pedas dilayangkan cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Diketahui, Kartu Prakerja merupakan salah satu program andalan Pemerintahan Jokowi.

Peserta yang lolos seleksi Kartu Prakerja akan mendapat insentif berupa uang dan berbagai video pelatihan.

Terbaru, Cak Imin menyebut peserta program Kartu Prakerja hanya menonton platform YouTube tetapi mendapatkan bayaran.

Padahal, menurutnya, program Kartu Prakerja memiliki urgensi sebagai masa transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.

Baca juga: Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran Klaim Bisa Menang Pilpres 2024, Cek 12 Hasil Survei Elektabilitas

"Prakerja itu kan nonton YouTube dibayar, yang bikin YouTube dibayar.

Nah, padahal itu urgensinya apa? Transisi antara dunia pendidikan lulusan SMK, SMA, S1 yang akan ke dunia kerja," jelas cawapres Anies Baswedan ini di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, tujuan dari program Kartu Prakerja adalah industri yang menjadi sasaran peserta magang disupport oleh program negara berdasarkan anggaran keuangan yang ditentukan.

Namun, ia menyatakan saat ini tujuan dari program Kartu Prakerja berubah sasaran.

"Kok sekarang berubah sasaran," kata Muhaimin. Adapun, Muhaimin menyatakan jika memenangkan Pilpres 2024 akan melakukan evaluasi total terhadap program Kartu Prakerja.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan, salah satu catatan evaluasi program tersebut yakni bekerja sama dengan dunia industri.

Menurutnya, peserta program Kartu Prakerja tidak bisa belajar hanya dengan melihat dan mencatat, tapi memerlukan praktek.

"Tidak usah lama lama soal 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, tapi orang langsung bisa terfungsikan di industri," katanya.

Sebelumnya, Cak Imin di Aceh juga mengkritik soal Kartu Prakerja.

Menurutnya, yang dibutuhkan adalah segera membuat generasi muda bekerja agar pertumbuhan ekonomi dari bonus demografi segera terasa.

“Kartu Prakerja bagus, tapi membuat orang malas setelah pelatihan,” ujar Muhaimin dalam forum Coffee Morning bersama ratusan mahasiswa Universitas Al-Muslim di Kabupaten Bireun, Aceh, Rabu (6/12/2023).

Jika memenangkan Pilpres 2024, Muhaimin bakal mengevaluasi skema Kartu Prakerja.

Ia ingin, anggarannya dipotong untuk memberikan dana pada program persiapan kerja yang lain.

“Anggaran (kartu) prakerja kita geser menjadi dana pemagangan massal di berbagai industri atau lembaga,” tutur dia.

Tak hanya itu, ia juga ingin memberikan dana bantuan untuk anak muda yang ingin mengembangkan ilmunya dengan berkuliah di luar negeri.

Dia juga menyampaikan, ingin menambah jumlah peserta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“(Selain itu) mahasiswa juga bisa lanjut S2 dengan sistem kredit,” imbuh dia.

Adapun pemerintah menyatakan bakal melanjutkan program Kartu Prakerja di tahun 2024.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Usul Sesi Sanggah Debat Pilpres 2024 Dihapus, PDIP: Apa Cawapres Tak Bisa Debat?

Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum bisa memastikan apakah program tersebut akan berlanjut di tahun selanjutnya.

Pasalnya, program itu masih menunggu hasil Pemilu 2024.

Pelatihan Kartu Prakerja untuk Lulusan SMA

Berikut adalah beberapa contoh pelatihan Kartu Prakerja untuk lulusan SMA.

1. Pelatihan keterampilan teknis

Pelatihan keterampilan teknis adalah pelatihan yang mengajarkan pesertanya untuk menguasai keterampilan khusus dalam bidang tertentu.

Pelatihan ini cocok bagi lulusan SMA yang ingin mengembangkan keterampilannya di bidang tertentu, seperti IT, desain grafis, digital marketing, hingga kuliner.

Beberapa contoh pelatihan keterampilan teknis yang dapat diikuti oleh lulusan SMA antara lain:

* *Teknik pemrograman*

* *Desain grafis*

* *Digital marketing*

* *Desain interior*

* *Kuliner*

2. Pelatihan keterampilan soft skills

Pelatihan keterampilan soft skills adalah pelatihan yang mengajarkan pesertanya untuk mengembangkan keterampilan non-teknis, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan problem solving.

Pelatihan ini penting bagi lulusan SMA untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, mengatasi masalah, dan memimpin.

Beberapa contoh pelatihan keterampilan soft skills yang dapat diikuti oleh lulusan SMA antara lain:

* *Komunikasi*

* *Kepemimpinan*

* *Problem solving*

* *Kerja tim*

* *Public speaking*

3. Pelatihan kewirausahaan

Pelatihan kewirausahaan adalah pelatihan yang mengajarkan pesertanya untuk memulai dan mengelola usaha sendiri.

Pelatihan ini cocok bagi lulusan SMA yang ingin menjadi pengusaha.

Beberapa contoh pelatihan kewirausahaan yang dapat diikuti oleh lulusan SMA antara lain:

* *Pemasaran*

* *Manajemen keuangan*

* *Manajemen bisnis*

* *Strategi bisnis*

* *Pemasaran digital*

Pelatihan Kartu Prakerja dapat menjadi sarana bagi lulusan SMA untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensinya.

Pelatihan ini dapat membantu lulusan sarjana untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau memulai usaha sendiri.

Berikut adalah beberapa tips untuk lulusan sarjana yang ingin mengikuti program Kartu Prakerja:

Lakukan riset tentang pelatihan yang tersediaAda banyak pelatihan Kartu Prakerja yang tersedia.

Sebelum mendaftar, lakukan riset untuk mengetahui pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda.

Pilih pelatihan yang berkualitas. Tidak semua pelatihan Kartu Prakerja berkualitas.

Pilihlah pelatihan yang memiliki kurikulum yang jelas, pengajar yang berpengalaman, dan penilaian yang objektif.

Ikuti pelatihan dengan serius pelatihan Kartu Prakerja merupakan investasi untuk masa depan Anda.

Ikuti pelatihan dengan serius untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

Baca juga: Beda Ganjar dan Anies Soal IKN Nusantara, Capres PDIP Siap Berkantor, Capres Perubahan Rajin Kritik

Cara Mudah Memilih Pelatihan Kartu Prakerja

Berikut adalah cara mudah memilih pelatihan Kartu Prakerja:

1. Pikirkan tujuanmu.

Apa yang ingin kamu capai dengan mengikuti pelatihan Kartu Prakerja? Apakah ingin meningkatkan keterampilan, mendapatkan pekerjaan baru, atau memulai bisnis sendiri?

2. Tentukan bidang pelatihan yang sesuai dengan tujuanmu.

Ada banyak sekali jenis pelatihan yang tersedia di Kartu Prakerja, mulai dari keterampilan digital hingga keterampilan non-digital.

Pilihlah pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu.

3. Bacalah ulasan peserta lain.

Setelah menentukan beberapa pelatihan yang menarik, bacalah ulasan peserta lain untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas pelatihan tersebut.

4. Perhatikan biaya pelatihan. Kartu Prakerja memberikan bantuan biaya pelatihan hingga Rp 3,5 juta. Namun, ada beberapa pelatihan yang lebih mahal dari itu. Pastikan untuk memilih pelatihan yang sesuai dengan anggaranmu.

5. Mulailah pelatihanmu! Setelah memilih pelatihan yang tepat, segera mulailah belajar. Jangan lupa untuk mengikuti pelatihan tersebut dengan serius agar bisa mendapatkan manfaatnya yang maksimal.

Baca juga: Pengamat Politik: Masyarakat dan Investor Bisa Lihat Jelas Posisi Ganjar yang Komitmen Lanjutkan IKN

Tips Memilih Pelatihan Kartu Prakerja

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk memilih pelatihan Kartu Prakerja yang tepat:

1.  Pastikan pelatihan tersebut sudah terakreditasi oleh pemerintah.

2. Pastikan pelatihan tersebut memiliki metode pembelajaran yang sesuai denganmu.

3. Pastikan pelatihan tersebut memiliki pengajar yang kompeten dan berpengalaman.

4. Pastikan pelatihan tersebut memiliki fasilitas yang memadai.

5. Pastikan pelatihan tersebut memiliki jadwal yang sesuai denganmu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?"

 

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved