Berita Viral
30 Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp Blang Mangat dalam 2 Minggu, Ada yang Menuju Sumatera Utara
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto mengatakan dalam dua minggu terakhir sudah 30 pengungsi Rohingya yang sudah meninggalkan kamp pengungsian.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2022 lalu.
UNHCR menghitung ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan laut sepanjang tahun 2022, yang merupakan jumlah terbanyak sejak tahun 2015.
Hampir 1 juta etnis Rohingya, minoritas Muslim dari Myanmar, kini tinggal di kamp-kamp pengungsi yang luas di Bangladesh timur.
Sebagian besar dari mereka lari dari Myanmar pada tahun 2017 karena terjadi, apa yang disebut PBB sebagai, genosida oleh militer Myanmar.
Mereka yang melarikan diri dari kamp dengan perahu mencoba menyeberangi Laut Andaman menuju Malaysia atau Indonesia, kedua negara itu merupakan negara mayoritas Muslim.
Beberapa ratus orang tewas saat mencoba berlayar dengan kapal yang penuh sesak dan tidak layak.
Baca juga: Ramai Ditolak Warga Aceh, Orang Rohingya Asalnya dari Mana? Alasan Penolakan dan Pernyataan Kemenlu
Dipindahkan ke halaman warta kota
139 pengungsi Rohingya yang terdampar di Pantai Gampong Keuramat Kecamatan Sukajaya Kota Sabang pada Sabtu (2/12/2023) dini hari dipindahkan warga.
Warga memindahkan pengungsi Rohingya tersebut halaman Wali Kota Sabang.
Pengungsi tersebut sebelumnya ditempatkan di lahan kosong milik BPKS yang berada di Gampong Balohan.
"Sekitar pukul 12.00 WIB siang ini mereka tiba di depan kantor Wali Kota Sabang, di bawak menggunakan 4 mobil dari gampong Balohan. Setelah kemarin malam mereka istirahat di lahan yang sudah di sediahkan oleh pemerintah di gampong tersebut," ujar Rahmat, warga setempat.
Hingga saat ini, belum ada keputusan dari pemerintah daerah terkait untuk rencana pemindahan.
Masih berdatangan di Bulan Desember
Komisariat Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) memperingatkan lebih banyak lagi pengungsi Rohingya yang mendarat pada bulan Desember ini.
Hal itu diungkapkan oleh juru bicara UNHCR, Babar Baloch dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Voice of America (VOA).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.