Berita Nasional Terkini

BEM UGM Trending, Jokowi Dinobatkan Jadi Alumni Paling Memalukan, Respon Gibran dan Biodata Gielbran

BEM UGM trending. Jokowi dinobatkan jadi alumni paling memalukan oleh BEM KM UGM. Respon Gibran, anak Jokowi. Biodata Gielbran, Ketua BEM KM UGM

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha-Instagram bemkm_ugm-gielbranmnoor
Gibran Rakabuming Raka - Poster Jokowi dinobatkan jadi alumni UGM paling memalukan - Gielbran Muhammad Noor, Ketua BEM KM UGM. BEM UGM trending. Jokowi dinobatkan jadi alumni paling memalukan oleh BEM KM UGM. Respon Gibran, anak Jokowi. Biodata Gielbran, Ketua BEM KM UGM 

Di sela-sela kampanye di Karawang, Jawa Barat, ketika ditanya hal tersebut, Gibran hanya memberikan tanggapan singkat.

Anak sulung Jokowi yang juga cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka hanya menjawab singkat, biarkan rakyat yang menilai.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv di artikel berjudul Gibran Rakabuming Raka Respons soal UGM Berikan Jokowi Rapor Merah: Biar Rakyat yang Nilai, Gibran tidak menanggapi lebih lanjut pertanyaan tersebut. 

"Biar warga yang menilai," kata Gibran.

Gibran lalu melanjutkan menyalami dan menerima ajakan foto bersama. 

Istana Andalkan Survei

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan penilaian dari BEM KM UGM ini. 

Presiden Jokowi menganggap dalam negara demokrasi kritik, pujian dan kepercayaan terhadap penyelenggara negara adalah hal yang wajar. 

Ari menjelaskan, sebagai penyelenggara negara, publik pasti ada yang menilai puas dengan kinerja pemerintah, ada juga yang tidak.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv di artikel yang berjudul Istana Minta Cek Lembaga Survei usai BEM KM UGM Kritik Presiden Jokowi Jadi Alumnus Paling Memalukan, namun Ari juga menyebutkan ada yang menilai sangat puas. 

Hal tersebut bisa dilihat dari penilaian lembaga survei terhadap kinerja Presiden Jokowi, dan aktivitas Presiden Jokowi yang lebih turun ke lapangan mendengar suara masyarakat. 

"Semua input baik pujian ataupun kritik, akan selalu menjadi "vitamin" untuk meningkatkan kinerja pemerintahan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Ari dalam pesan singkat, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Jokowi Disomasi Buntut Putusan MK hingga Gibran Jadi Cawapres, Istana sebut Presiden tetap Komitmen

Ari menambahkan, di tengah kontestasi politik saat ini, kritik kepada pemerintah bisa menjadi salah satu cara untuk menarik elektoral dan sah-sah saja dilakukan. 

Namun, semua opini itu harus diuji dengan artumentasi, fakta dan bukti. 

"Coba cek saja penilaian lembaga-lembaga survei terhadap kinerja presiden.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved