Hari Ibu 2023

Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember, Bermula dari Kongres Perempuan, Beda dengan Mother's Day

Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember. Bermula dari Kongres Perempuan. Ini bedanya dengan Mother's Day.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi. Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember. Bermula dari Kongres Perempuan. Ini bedanya dengan Mother's Day. 

Isu yang dibahas antara lain, pendidikan bagi anak perempuan, perkawinan anak-anak, kawin paksa, permaduan, dan perceraian secara sewenang-wenang. 

Dalam kongres tersebut, mereka juga membahas tentang perbaikan nasib kaum perempuan dan perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita.

Kaum perempuan juga sepakat untuk membentuk organisasi yang bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) untuk memperjuangkan cita-cita mereka.

Kemudian di tahun 1929 organisasi itu berubah nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).

Kongres Perempuan Indonesia II

Setelah Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII) terbentuk, mereka melanjutkan Kongres Perempuan Indonesia II yang digelar di Jakarta pada 1935.

Kongres tersebut berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia.

Hasil lain dari kongres kedua adalah menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa.

Mereka berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih meningkatkan rasa nasionalisme.

Kongres Perempuan Indonesia III

Kongres Perempuan Indonesia III dilaksanakan di Bandung pada 1938, yang menyatakan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Permintaan tersebut ditetapkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959.

Kemudian, Badan Kongres Perempuan Indonesia berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Hari Ibu Nasional Diperingati setiap Tahun

Peringatan Hari Ibu tidak hanya ditujukan kepada ibu dan kaum perempuan saja.

Menteri Negara Urusan Peranan Wanita pada 1986, L Sutanto, mengharapkan Hari Ibu dapat diperingati oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda.

Peringatan tersebut bertujuan untuk menghayati arti kebangkitan dari peran wanita.

Sehingga, nilai luhur yang terkandung dalam sejarah kebangkitan wanita dapat diwariskan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Lirik Lagu Hymne dan Mars Hari Ibu, Cocok Dinyanyikan Tanggal 22 Desember

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved