Berita Balikpapan Terkini

Dosen Universitas Balikpapan Misna Ariani Berharap IKN Nusantara Harus Berlanjut

Pemindahan  ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur turut menimbulkan dampak positif Kalimantan Timur

|
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
Instagram @ikn_id
Ilustrasi pembangunan panel surya di kawasan IKN Nusantara, sebagai langkah terapkan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Balikpapan, Misna Ariani berharap konsistensi pemerintah untuk tetap melanjutkan IKN Nusantara, Senin (18/12/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemindahan  ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur turut menimbulkan dampak positif, termasuk dalam pembangunan daerah.

Untuk itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Balikpapan, Misna Ariani berharap konsistensi pemerintah untuk tetap melanjutkan IKN Nusantara.

"Terlepas dari saya seorang akademisi atau bukan, sebagai warga Balikpapan, Kalimantan Timur saya berharap tetap ada IKN Nusantara. Maka siapapun presidennya, IKN Nusantara itu harus tetap berlanjut," ujarnya saat talkshow bertajuk Menakar Ekonomi Kaltim di Tahun Politik, Senin (18/12/2023).

Menurutnya, pembangunan IKN Nusantara berpangaruh pada sektor pertanian di Kalimantan Timur.

Misna menceritakan pengalamannya ketika bertemu seorang penjual buah semangka dan melon.

Baca juga: Smart Farming di IKN Nusantara, 14 Hektare Mulai Ditanami untuk Ketahanan Pangan

Dalam ceritanya tersebut, harga dari buah yang dijual terbilang murah.

"Saya pikir murah karena dari Jawa, ternyata berasal dari daerah Penajam,” kata Misna Ariani.

Hal itulah yang menumbuhkan sikap optimistisnya bahwa Kalimantan Timur sudah mampu menghasilkan tanpa dipasok dari luar daerah.

Kemudian, kata Misna Ariani, terkait dengan Generasi Z yang juga telah terlihat dampaknya dari sisi perbankan.

Ia kembali menceritakan pengalamannya, ketika sedang membeli buah semangka bertemu dengan pembeli lainnya merupakan dua remaja.

Baca juga: 4 Negara Terbanyak yang Minat Proyek di IKN Nusantara, Groundbreaking Akhir Desember 2023

Ketika mau membayar seharga Rp15 ribu, mereka, dua remaja, tidak punya uang cash.

"Setelah berkomunikasi dengan penjual, mereka langsung mengeluarkan HP
kemudian membayar dengan cara transfer," ulas Misna Ariani.

Dosen Misna Ariani menilai Generasi Z sudah sangat siap dari sektor perbankan.

Ini tidak terlepas dari kesiapan Kalimantan Timur itu akan hadirnya IKN Nusantara.

Keberadaan IKN juga menjadi kebanggaan. Selain itu, pemerintah kerap membuka peluang bagi para akademisi untuk melakukan riset-riset di IKN Nusantara.

"Itu membuat ketertarikan bukan hanya dari nasional saja, tetapi juga dari internasional," pungkas Misna Ariani.

Jaga Kondusifitas Kalimantan Timur

Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tren positif.

Bahkan pada triwulan ketiga 2023 tercatat pertumbuhan ekonomi daerah ini 5,31 persen.

Meski begitu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim Budi Widihartanto mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas selama tahapan pemilu.

Katanya, selama masa Pemilu 2024 ada peningkatan ekonomi.

"Namun di sisi lain juga masih wait and see melihat siapa yang akan menjadi pilihan rakyat, baik eksekutif maupun legislatif," ungkap Budi Widihartanto dalam talkshow eksklusif bertajuk Menakar Ekonomi Kaltim di Tahun Politik, di studio Tribun Kaltim Balikpapan, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Investasi IKN Nusantara Bertambah Rp 10 Miliar, Jadwal Groundbreaking Ketiga Desember 2023

Di sisi lain tambahnya, ada sektor-sektor tertentu akan meningkat seperti sektor jasa.

Talkshow yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto, turut dihadiri akademisi dari Universitas Balikpapan (Uniba), Misna Ariani.

Menurut Budi Widihartanto, kondusifitas saat pemilu sangat perlu dijaga hingga level bawah.

Melihat perkembangan beberapa hari yang lalu, apalagi pascadebat antarcapres, ia berharap mudah-mudahan tetap kondusif. Ini sudah dicontohkan calon pemimpin dan cukup baik serta kondusif.

"Semoga ini juga diikuti masyarakat di grassroots,” tandasnya.

Mengenai perekonomian Kalimantan Timur, lanjut Budi Widihartanto, pertumbuhan ekonomi dalam III triwulan menunjukkan average sekitar 6,3 persen. Angka tersebut tinggi.

“Selama 2023 ini kondisi ekonomi di Kaltim everything is okay, baik-baik saja tumbuh 5,31 pada triwulan III," urai Budi. 

Dengan rincian triwulan I tumbuh 6,95 persen, kemudian triwulan II 6,84 persen, serta pada triwulan III 5,31 persen.

Pertanian Perlu Didorong

Untuk 2024, Budi memprediksi perekonomian di Kalimantan Timur pada sektor tertentu akan berlanjut mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan pada pesta demokrasi itu.

Ia optimistis perekonomian Kalimantan Timur masih akan terus bertumbuh.

Begitu pula terkait net outflow atau uang yang keluar dari BI lebih banyak dari pada kas masuk dari perbankan) di momen Pemilu 2024 mendatang diprediksi meningkat.

Namun tak hanya karena pemilu. Adanya momentum Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah juga menjadi pengaruh, lebih tepatnya triwulan III ke triwulan IV.

Tahun lalu, jelasnya, aliran uang kartal di Kalimantan Timur masih meningkat pada triwulan III 2022 angkanya mencapai Rp3,57 triliun.

Sementara transaksi kas tunai di Kaltim pada triwulan IV 2022 tercatat berada di posisi net outflow sebesar Rp4,15 triliun mengalami kenaikan dibanding triwulan sebelumnya.

Baca juga: Kembangkan Sektor Pertanian, Pemkab Mahulu Siapkan Program Buka Lahan 10 Hektare Per Kampung

"Kalau kaitannya dengan peredaran uang di masyarakat, ya memang secara umum kalau di Kalimantan Timur, tahun lalu saja masih banyak net outflow," beber Budi.

Artinya banyak konsumsi masyarakat dan pergerakan sisi produktif.

"Sehingga secara pertumbuhan ekonomi juga sejalan, masih relatif tinggi dibanding daerah lain," tandas Budi.

Namun, lanjutnya, ke depan bagaimana kondisi misal pascapemilu, memang ada beberapa sektor yang mungkin perlu diperhatikan.

“Saya setuju sektor pertanian perlu dikembangkan, masih ada luasan yang perlu dimaksimalkan," ucapnya.

Mencakup Tiga Hal

Melihat kondisi ekonomi yang terus menunjukkan tren sisi positif, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Balikpapan (Uniba), Misna Ariani menilai, pertumbuhan ekonomi Kaltim di 2023 mencakup tiga hal.

Di antaranya investasi atau penanaman modal dalam negeri, kemudian angkatan kerja,
selanjutnya adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam artian, Misna Ariani menegaskan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur di 2023 memang didominasi oleh sektor pertambangan.

"Saya menyorotinya dari PAD juga PDRB yang ternyata juga didominasi pertambangan. Di mana pertambangan membutuhkan banyak tenaga kerja, itulah yang menjadi dasar menakar ekonomi Kalimantan Timur," ucap Misna Ariani.

Kendati demikian, dari sisi industri khususnya tambang cenderung menimbulkan implikasi dalam hal reklamasi.

Baca juga: Akmal Malik Ingin Kolaborasi Pemprov dan BI Kaltim Bisa Stabilkan Ekonomi Kalimantan Timur

"Tetapi saya punya gambaran bila galian bekas tambang ini ditutup, kemudian dijadikan area pertanian. Itu mungkin menambah nilai tambah dari daerah tersebut," kata Misna Ariani.

Ilustrasi ekonomi Kalimantan Timur.
Ilustrasi ekonomi Kalimantan Timur. (TribunKaltim.co/Budi Susilo)

Selain itu, Misna Ariani menilai, investasi juga memegang peran penting. Merujuk pada sektor pertanian dan di sektor industri.

Menurut Misna Ariani, kelapa sawit menjadi penyumbang yang paling berpengaruh dalam sektor pertanian.

"Kita gayung bersambut. Karena pertanian itu sesuai dengan yang saya pelajari memang menyerap banyak tenaga kerja," kata Misna Ariani.

(TribunKaltim/Fairus dan Ary Nindita)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved