Jadi Tujuan Wisata Edukasi, Budi Daya Lebah Kelulut di Sangatta Tingkatkan Perekonomian Warga
Produksi madu hingga jadi tujuan wisata edukasi, budi daya lebah kelulut di Sangatta tingkatkan perekonomian warga.
Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Budi daya lebah kelulut di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), Sangatta, Kutai Timur, mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Warga sekitar diketahui mampu memproduksi madu sekitar 500 ml per bulannya.
Sementara saat musim bunga, petani budi daya lebah kelulut bisa memproduksi 1 liter madu seharga Rp 600 ribu dalam waktu 2 minggu.
"Untuk penjualan pe rbulan, paling banyak di kisaran 3-5 liter terjual. Jadi sangat membantu ekonomi di keluarga. Alhamdulillah, selama bermitra dengan Pertamina, sangat membantu sekali. Karena dari segi pemasaran, penjualannya kami dibantu," jelas Ketua Kelompok Tani Trigona Reborn, Triono, Selasa (26/12/2023).
Baca juga: Patra Niaga Resmi Buka Layanan Rumah Pertamina Siaga di Kalimantan Timur Selama Satgas Nataru
Lanjutnya, PT Pertamina EP berkontribusi melakukan pendampingan pada kelompok tani tersebut sejak 2019 lalu.
Pendampingan itu mulai dari segi strategi pemasaran, hingga kelestarian lingkungan sekitar demi menunjang pembudidayaan lebah kelulut.
Pendampingan dalam penanaman bunga dan tanaman buah juga dilakukan, demi membantu proses vegetasi makanan untuk lebah kelulut.
Hal tersebut dilakukan juga dalam upaya kelestarian lingkungan TNK.
"Jadi dari dinas dan pihak Pertamina sering sekali mengadakan tanam pohon di sini agar menambah vegetasi," lanjutnya.
Tak hanya itu, edukasi terkait budi daya lebah kelulut juga digencarkan.
Utamanya terkait manfaat lebah kelulut yang dapat membantu proses penyerbukan tanaman.
Ada pula manfaat produk dari hasil budi daya lebah kelulut, seperti propolis dan bee polen
Baca juga: Sigap, Pertamina Salurkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Jalan Dr Soetomo Samarinda
Untuk diketahui, terdapat sekitar 200 koloni atau sarang yang berada di kebun kelulut area Sangatta Selatan tersebut.
Di mana masing-masing individu memiliki kurang lebih 50 sarang lebah untuk dibudidayakan.
Selain dari segi ekonomi dan kelestarian lingkungan, kebun kelulut ini juga menjadi wisata edukasi untuk generasi muda sejak 2020 lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.