Natal dan Tahun Baru
Polres Mahulu Sebut Potensi Kerawanan saat Natal dan Tahun Baru Tidak Terlalu Tinggi
Polres Mahulu menyebut bahwa potensi kerawanan saat Natal dan Tahun Baru tidak terlalu tinggi.
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Tingkat kerawanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Mahakam Ulu (Mahulu) tidak terlalu tinggi.
Hal itu disebabkan karena penduduk di Mahulu belum terlalu padat.
Demikian yang disampaikan Paur Subbag Kerma Bag Ops Polres Mahulu, Ipda Adi Barata saat menjadi pemimpin pasukan pengamanan Nataru di Mahulu, Senin (25/12/2023).
Baca juga: Polres Mahulu Jaga 7 Gereja saat Perayaan Natal
Untuk diketahui, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahulu memusatkan misa Natal di Gereja Katolik Santo Petrus, Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bangun.
Tak hanya Polres Mahulu, tim pengamanan Nataru juga bekerja sama dengan instansi terkait seperti Dishub, BPBD dan Satpol PP.
Sebanyak 7 gereja diamankan oleh 67 personel yang dipimpin langsung Paur Subbag Kerma Bag Ops Polres Mahulu, Ipda Adi Barata.
Pengamanan digelar dalam rangka memberikan jaminan rasa aman dalam perayaan umat Nasrani tersebut.
Paur Subbag Kerma Bag Ops Polres Mahulu, Ipda Adi Barata mengatakan, tim pengamanan lebih fokus pada pengawalan pelaksanaan ibadah.
"Prioritasnya kita untuk warga-warga yang berdatangan kita arahkan supaya tidak macet di wilayah gereja ini," katanya.
Baca juga: Pembunuhan dan Pembakaran di Perusahaan Sawit jadi Kasus Paling Menonjol Polres Mahulu
Mengenai potensi kerawanan, ia melanjutkan, setiap wilayah memiliki potensi hanya polres optimis untuk meminimalisasi hal ini.
"Alhamdulillah, sampai saat ini masih aman terkendali," sebutnya.
Untuk memastikan keadaan benar-benar aman, Polres Mahulu juga melakukan pengecekan barang-barang jemaat yang masuk ke gereja.
"Kalau kita dari pihak kepolisian, kita maunya pasti aman, lancar dan masyarakat yang melaksanakan hari raya natal tahun ini bisa bersukacita tanpa ada gangguan sama sekali," jelasnya.
Ia berpesan kepada masyarakat Mahulu yang mayoritas penduduknya Kristen untuk merayakan natal sewajarnya.
"Mungkin imbauan bagi masyarakat Mahulu. Karena mayoritas Nasrani, kita mengharapkan bersukacita boleh, tapi jangan terlalu berlebihan," pesannya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.