Berita Nasional Terkini
Terjawab Apa Itu Tungku Smelter yang Meledak di PT ITSS Morowali, Kini Jumlah Pekerja Tewas 18 Orang
Terjawab apa itu tungku smelter yang meledak di PT ITSS Morowali. Kini, jumlah pekerja yang tewas menjadi 18 orang. Simak update lengkapnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab apa itu tungku smelter yang meledak di PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023) kemarin.
Ledakan tungku smelter di PT ITSS Morowali ini mengakibatkan sejumlah pekerja menjadi korban, jumlah pekerja tewas kini menjadi 18 orang.
Kasus tungku smelter meledak milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terus menjadi sorotan.
Update terbaru Selasa (26/12/2023), korban tungku smelter meledak di PT ITSS kini bertambah lagi menjadi 18 orang.
Baca juga: 5 Hari Dirawat di Samarinda, WNA Korban Kedua Terbakarnya Smelter Nikel Sangsanga Meninggal Dunia
Baca juga: Kronologi Ledakan Tungku di PT ITSS Morowali, 13 Pekerja Tewas dan 46 Luka-luka
Baca juga: Bentrokan Maut di PT GNI Morowali Utara, Polisi Tetapkan 17 Tersangka dan 16 Wajib Lapor
Menurut Kapolres Morowali AKBP Suprianto, korban meninggal dunia adalah pekerja yang sebelumnya menjalani perawatan medis di rumah sakit.
AKBP Suprianto mengatakan, "Korban meninggal dunia terdiri dari delapan tenaga kerja asing dan 10 WNI."
Sebelumnya, korban mendapat penanganan medis atas luka bakar serius di sekujur tubuh di rumah sakit.
Diketahui, sebanyak 59 pekerja terdampak Ledakan Tungku Smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS)
Kini 41 orang di antaranya masih menjalani perawatan medis di Kliki IMIP maupun RSUD Morowali.
Sebelumnya, tungku nomor 41 PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak.
Ledakan terjadi saat smelter diperbaiki sejumlah pekerja.
Saat kejadian, sejumlah pekerja beraktivitas di sekitar lokasi.
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul UPDATE: Korban Tewas Kecelakaan Kerja di Kawasan PT IMIP Morowali Bertambah Lagi, Kini 18 Orang, di hari kejadian, 13 pekerja dinyatakan tewas, empat di antaranya Tenaga Kerja Asing (TKA).
Sebelumnya sudah ada 16 korban yang tewas.
Jumlah ini bertambah 3 orang dari data sebelumnya 13 orang.
Ketiga korban meninggal dunia sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Morowali.
Ketiganya menghembuskan napas terakhir Senin (25/12/2023) kemarin.
Ketiga pekerja yang meninggal dalam kecelakaan kerja itu terdiri dari dua Tenaga Kerja Asing (TKA) bernama Wang Ning Nang dan Lie Hung Chun.
Sementara satu lainnya merupakan WNI bernama Irfan Bukhari.
Irfan Bukhari (26) warga Desa Miring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar.
Berikut daftar korban meninggal dunia:
- Sulfikar Basir (TKI)
- Guo Tao (TKA)
- Tobing (TKI)
- Muh Taufik (TKI)
- Mesak (TKI)
- Abdul Mursalin (TKI)
- Mirsang (TKI)
- Irfan Bukhari (TKI)
- Wang Ning Nang (TKA)
- Lie Hung Chun (TKA)
Catatan: 6 orang belum teridentifikasi.
Baca juga: Terkait Kebakaran Pabrik Smelter Nikel di Kukar, Warga Diminta Tenang dan tak Terprovokasi Isu Liar
Apa Itu Tungku Smelter?
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Mengenal Apa Itu Tungku Smelter yang Sebabkan Belasan Pekerja PT ITSS di Morowali Meninggal Dunia, tungku smelter, smelting furnace, atau tungku peleburan digunakan dalam industri pertambangan logam.
Dikutip dari Indonesiabaik.id, smelter merupakan bagian dari proses produksi di bidang pertambangan mineral logam.
Tungku smelter digunakan untuk membersihkan dan memurnikan bahan mineral hasil tambang.
Bahan tersebut butuh dibersihkan karena masih tercampur kotoran atau material bawaan yang tidak diinginkan.
Kandungan logam dari timah, nikel, tembaga, emas, atau perak yang masuk ke tungku smelter akan meningkat setelah dibersihkan.
Ini membuat logam tersebut memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.
Pemerintah mewajibkan seluruh perusahaan tambang untuk mengoperasikan tungku smelter sehingga hasil tambang yang dieskpor tidak berbentuk bahan mentah.
Tungku smelter membuat logam yang dibersihkan memiliki nilai lebih besar sehingga mendatangkan banyak keuntungan bagi Indonesia.
Proses kerja tungku smelter
Tungku smelter digunakan untuk melebur logam sehingga menghasilkan bahan yang mengandung mineral tinggi.
Dilansir dari Britannica, proses peleburan dilakukan dengan memanaskan logam dengan suhu tinggi.
Pembakaran itu menghasilkan karbon yang akan menyatu dengan kotoran atau material lain dalam logam.
Material kotor tersebut kemudian akan hilang akibat pemanasan.
Sebagai contoh, oksida di logam akan keluar berbentuk karbon monoksida atau karbon dioksida.
Sementara material pengkotor lainnya dihilangkan dengan menambahkan bahan bernama fluks untuk mengumpulkan material kotor.
Baca juga: Satu Korban Kebakaran Smelter Nikel Sanga-Sanga Masih Kritis, Alami Luka Bakar 95 Persen
Bahan fluks seperti batu kapur dimasukkan ke bagian atas tungku.
Kemudian senyawa cair berupa tembaga, besi, dan belerang akan keluar dari bagian bawah.
Senyawa cair ini kembali dipanaskan untuk memisahkan besi atau logam yang diinginkan.
Penyebab tungku smelter meledak
Dikutip dari situs Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris (HSE), perusahaan yang menangani logam cair seperti dalam tungku smelter berpotensi meledak akibat kontaminasi air dengan logam cair.
Sisa-sisa logam yang tertahan di dalam tungku tanpa sengaja terkena air hingga menyebabkan kontaminasi dan ledakan.
Untuk mencegahnya, perlu dilakukan prosedur pemeriksaan agar tidak ada air atau kontaminasi lain masuk ke tungku.
Pekerja juga perlu memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat berada di dekat logam cair.
Perusahaan juga perlu memberikan pengawasan dan mengadakan pelatihan agar pekerja lebih memahami pekerjaan dan lingkungannya.
Investigasi
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) masih melanjutkan investigasi insiden ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, investigasi dilakukan manajemen IMIP bersama tim gabungan dari sejumlah pihak.
Di antaranya berasal dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, tim penyelidikan dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng, HRD PT IMIP, Safety PT IMIP, dan Safety Tenant.
Adapun pada Minggu malam (24/12/2023), seluruh jenazah sudah diantarkan ke rumah keluarga masing-masing.
"Setiap keluarga korban meninggal dunia juga diberikan santunan," ujar Dedy dalam keterangan tertulis, Senin (25/12/2023).
Sebanyak sembilan orang pekerja Indonesia telah dalam proses pengantaran ke rumah kerabat masing-masing.
Sementara untuk empat jenazah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China akan diberangkatkan pada Senin (25/12/2023) malam.
Pengantaran jenazah korban dilakukan oleh tim PT IMIP dibantu perwakilan Tenant dalam kawasan IMIP.
"Seluruh biaya transportasi hingga ke rumah keluarga, menjadi tanggungan manajemen PT IMIP," kata Dedy.
Saat ini, manajemen PT IMIP telah menghentikan operasional sementara pada lokasi kejadian pabrik Ferrosilicon PT ITSS di kawasan industri PT IMIP.
Kronologi Kejadian
Dedy menjelaskan, tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.
Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.
Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.
Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.
Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya.
Baca juga: Dua Korban Terbakarnya Pabrik Smelter Nikel Sanga-Sanga Tiba di Samarinda, Satu Korban Tewas
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
tungku smelter
PT ITSS
Morowali
smelter adalah
tungku smelter adalah
smelter morowali
ledakan smelter
pekerja
tewas
smelter meledak
TribunKaltim.co
Dua Korban Terbakarnya Pabrik Smelter Nikel Sanga-Sanga Tiba di Samarinda, Satu Korban Tewas |
![]() |
---|
Mengenal Pabrik Smelter Nikel Pertama di Kaltim yang Berdiri di Sangasanga Kukar |
![]() |
---|
DPRD Kaltim Tak Banyak Tahu Kegiatan Bisnis Smelter Nikel, Pemprov Tak Pernah Informasikan |
![]() |
---|
KLHK Beber Pelanggaran Proyek Smelter Nikel di Teluk Balikpapan, Salah Satunya Tebang Pohon Mangrove |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.