Pilpres 2024

Megawati Minta Polisi Netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP Kenang Susah Payah Pisahkan Polri dari TNI

Megawati minta polisi netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP kenang susah payah pisahkan Polri dari TNI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). Megawati minta polisi netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP kenang susah payah pisahkan Polri dari TNI 

Dirinya hanya menegaskan kalau apa yang disampaikan adalah bentuk janji jika ada yang membully maka akan disikapi.

"Kalau kali ini, kalau dalam kampanye ini saya dibully, Saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara.

Saya tepat janji loh, waktu sebelumnya saya mau di-bully mau apa, terserah tapi saya pernah bikin, 'Jangan saya di-bully ketika pemilu'.

saya bukan nakutin itu kata kebenaran saya," kata dia.

Baca juga: Kata Megawati di HUT PDIP, Ganjar-Mahfud Penuhi Syarat Pemimpin Indonesia dan Yakin Menang 1 Putaran

Pesan Pilih Pemimpin

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pesan atau amanat dalam acara HUT ke-51 PDIP yang digelar, Rabu (10/1/2024) ini di Sekolah Partai PDIP.

Megawati mengatakan pentingnya memilih pemimpin dengan mencermati rekam jejak, etika, dan tanggungjawabnya.

Tak hanya itu Megawati juga menegaskan bahwa PDIP besar bukan karena presiden atau elite partai, tetapi karena rakyat.

Dalam amanatnya, PDIP turut menyoroti momentum pemilu khususnya pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

Megawati mengutarakan pesannya agar rakyat Indonesia tidak tergiur dalam memilih pemimpin hanya karena sosoknya bukan karena pikiran dan hatinya.

"Rakyat Indonesia yang saya cintai ini saya berbicara sebagai presiden ke-5 Republik Indonesia jangan tergiur jangan hanya karena melihat sosoknya, tetapi pikiran dan hatinya harus menjadi satu," kata Megawati dalam amanatnya.

Tak hanya itu, Presiden ke-5 RI itu juga meminta agar rakyat bisa memperhatikan rekam jejak dan moral dari calon pemimpin yang yang akan dipilih.

Kata dia, calon pemimpin yang tepat adalah sosok yang mampu memperjuangkan dan memperhatikan apa yang menjadi kehendak seluruh rakyat.

"Cermati rekam jejaknya, moral dan etika nya, tanggung jawab nya dan kemampuan memahami harapan lebih dari 270 juta rakyat Indonesia," beber dia.

Adapun, kata dia, dari keseluruhan syarat yang disampaikannya itu, Megawati menyatakan kalau Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan sosok yang tepat.

Baca juga: Prabowo Kenang Debat Capres Terhormat 2 Edisi Pilpres Lawan Jokowi, Kini Singgung Capres Omon-Omon

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved