Pilpres 2024

Megawati Minta Polisi Netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP Kenang Susah Payah Pisahkan Polri dari TNI

Megawati minta polisi netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP kenang susah payah pisahkan Polri dari TNI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). Megawati minta polisi netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP kenang susah payah pisahkan Polri dari TNI 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengenang upayanya susah payah memisahkan Polri dari TNI.

Hal ini dilakukan Megawati saat masih menjabat sebagai Presiden ke 5 Indonesia.

Kala itu, Polri masih satu institusi dengan ABRI.

Kini, Megawati meminta Polri berlaku netral di Pilpres 2024.

Megawati secara tegas menyinggung soal kiprah Polri sejauh ini yang sudah tidak satu institusi bersama dengan TNI.

Baca juga: Menteri ATR/BPN Buka Suara Soal Lahan 500 Ribu Ha Dikuasai Prabowo, Hadi: Keputusan HGU di Menteri

Kata Mega, pisahnya Polri dengan TNI dari sebutan ABRI itu bisa terjadi atas keputusan dirinya saat menjabat sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia.

"Saya mau ngomong sama Polri, yang membebaskan Polri itu saya loh ketika jadi presiden ke-5.

Dipikir gampang? susah payah loh karena terpisahkan lagi dari TNI baik-baik," kata Megawati dalam sambutannya di acara HUT ke-51 PDIP, Rabu (10/1/2024).

Kata dia, saat Polri memisahkan diri dari ABRI, pemerintah saat itu membelikan beragam peralatan pendukung.

Kata dia, hal itu dilakukan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang berasal dari pajak rakyat.

"Itu apa saya nggak beri ada pemasukan, ada pendapatan untuk APBN-nya, saya belikan yang namanya peralatan dan lain sebagainya, eh tapi eling loh ya yang jadi pemimpin," tutur dia.

Atas hal itu, Megawati meminta agar Polri untuk mengingat hal itu, dan justru tidak melayangkan bully kepada dirinya.

"Jangan macam-macam. Jangan saya dibully," beber dia.

Presiden ke-5 RI itu lantas menyebut kalau dirinya dibully, maka tidak segan akan melibatkan para pengacara yang sudah disiapkan.

Hanya saja, Megawati menyatakan hal ini bukan untuk menakut-nakuti.

Dirinya hanya menegaskan kalau apa yang disampaikan adalah bentuk janji jika ada yang membully maka akan disikapi.

"Kalau kali ini, kalau dalam kampanye ini saya dibully, Saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara.

Saya tepat janji loh, waktu sebelumnya saya mau di-bully mau apa, terserah tapi saya pernah bikin, 'Jangan saya di-bully ketika pemilu'.

saya bukan nakutin itu kata kebenaran saya," kata dia.

Baca juga: Kata Megawati di HUT PDIP, Ganjar-Mahfud Penuhi Syarat Pemimpin Indonesia dan Yakin Menang 1 Putaran

Pesan Pilih Pemimpin

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pesan atau amanat dalam acara HUT ke-51 PDIP yang digelar, Rabu (10/1/2024) ini di Sekolah Partai PDIP.

Megawati mengatakan pentingnya memilih pemimpin dengan mencermati rekam jejak, etika, dan tanggungjawabnya.

Tak hanya itu Megawati juga menegaskan bahwa PDIP besar bukan karena presiden atau elite partai, tetapi karena rakyat.

Dalam amanatnya, PDIP turut menyoroti momentum pemilu khususnya pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

Megawati mengutarakan pesannya agar rakyat Indonesia tidak tergiur dalam memilih pemimpin hanya karena sosoknya bukan karena pikiran dan hatinya.

"Rakyat Indonesia yang saya cintai ini saya berbicara sebagai presiden ke-5 Republik Indonesia jangan tergiur jangan hanya karena melihat sosoknya, tetapi pikiran dan hatinya harus menjadi satu," kata Megawati dalam amanatnya.

Tak hanya itu, Presiden ke-5 RI itu juga meminta agar rakyat bisa memperhatikan rekam jejak dan moral dari calon pemimpin yang yang akan dipilih.

Kata dia, calon pemimpin yang tepat adalah sosok yang mampu memperjuangkan dan memperhatikan apa yang menjadi kehendak seluruh rakyat.

"Cermati rekam jejaknya, moral dan etika nya, tanggung jawab nya dan kemampuan memahami harapan lebih dari 270 juta rakyat Indonesia," beber dia.

Adapun, kata dia, dari keseluruhan syarat yang disampaikannya itu, Megawati menyatakan kalau Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan sosok yang tepat.

Baca juga: Prabowo Kenang Debat Capres Terhormat 2 Edisi Pilpres Lawan Jokowi, Kini Singgung Capres Omon-Omon

Sehingga menurut Megawati, PDIP bersama PPP, Hanura dan Perindo mengusung dua sosok itu sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

"Mereka berdua satu kesatuan Dwi tunggal sebab tidak ada negara maju tanpa adanya pemimpin yang memperjuangkan hukum agar berkeadilan. Tidak ada negara maju tanpa kepemimpinan yang menunggal dengan rakyat," katanya.

PDIP Besar Bukan karena Presiden

Megawati Soekarnoputri juga mengatakan partai yang dipimpinnya bisa menjadi besar seperti saat ini bukanlah karena elite atau presiden tetapi lantaran peran dari rakyat.

Hal ini disampaikannya saat berpidato dalam acara HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta pada Kamis (10/1/2024).

Awalnya, Megawati menceritakan tantangan yang dialami PDIP saat melawan rezim Orde Baru.

Dia mengatakan, PDIP bisa bertahan saat itu lantaran dukungan dari rakyat.

“Ketika PDI berhadapan dengan rezim otoriter yang tidak segan menggunakan segala cara, maka rakyatlah penopang kita,” katanya.

Kemudian, Megawati menjelaskan terkait dirinya kerap menyamakan rakyat sebagai akar rumput.

Menurutnya, akar rumput merupakan salah satu simbol kehidupan dan makhluk yang diciptakan oleh Tuhan.

Selain itu, Megawati menilai rumput adalah makhluk hidup yang pantang menyerah dan dapat hidup di mana saja.

“Rumput memiliki daya survival yang tinggi. Jadi meskipun dibakar, dipotong, dimatikan, dicabut, tetap akan selalu tumbuh karena akarnya selalu siap untuk tumbuh kembali. Tolong ingat, itulah rakyat,” ujarnya.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin Menanjak, Cek Hasil Survei Capres Terbaru Januari

Megawati juga mengatakan, rakyat memiliki kesamaan dengan rumput lantaran selalu bersatu.

Alhasil, dengan persamaan tersebut, Megawati berharap agar kader PDIP turun ke rakyat atau akar rumput.

Presiden ke-5 RI tersebut, mengungkapkan bahwa rakyat adalah kekuatan partai berlambang banteng tersebut.

“Perkuatlah akar rumput sebab itulah kekuatan real kita. Camkan hal ini sebagai nafas kontemplasi kita,” katanya.

Pada momen inilah, Megawati mengungkapkan berdirinya PDIP hingga saat ini lantaran peran dari rakyat.

“51 tahun kita bisa menjadi seperti ini bukan karena elite, bukan karena presiden, bukan karena menteri, tapi karena rakyat yang mendukung kita,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Singgung Polri untuk Netral di Pemilu: Yang Membebaskan dari TNI Itu Saya Loh

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved