Pelukan Dukungan di Tenggarong hingga Acara Desak Anies di Samarinda, Momen Lucu Terbongkar

Kami bangunkan dia, dan kami tunjukkan sudah pukul 4 subuh, sedangkan waktu tersebut merupakan antrean terakhir santap sahur sebelum habis,” kenangnya.

“Dia (Anies) pun langsung lari ke arah dapur dan membawa piring serta sendok. Lah pas sampai dapur kok sepi?,” sambung Hadi.

Anies pun kebingungan, akhirnya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memutuskan untuk kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar, Hadi bersama rekan-rekannya lantas menertawakan Anies yang nampak lesu.

“Padahal sebenarnya itu masih sekitar jam 11.20, tapi karena mungkin dia (Anies) masih ngantuk, dikiranya sudah jam 4 subuh,” ujar Hadi.

"Namanya santri ya emang begitu, jail-jail. Tapi setelah itu kita jadi akrab, mungkin sekarang kalau ditanya dia masih ingat kejadian itu," tambahnya dengan wajah sumringah.

Namun demikian, ada hikmah di balik kejadian tersebut. Kata Hadi, sejak saat itu Anies Baswedan semakin akrab dengan para senior di Ponpes Pabelan.

“Itulah isengnya anak-anak pondok, tetapi setelah itu dia malah makin akrab dengan para senior. Itu kenangan yang kami punya,” ungkapnya.

Terakhir, Hadi berharap, Anies Baswedan bisa terpilih menjadi Presiden dan mampu membawa perubahan bagi bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dari sekarang.

Baca juga: Respon Ulama saat Bertemu Anies Baswedan di Samarinda, Guru Jamal: Mudah-mudahan Jadi Pemimpin

Sowan ke Sultan

Kemarin Anies Baswedan bersilaturahmi dengan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Adji Muhammad Arifin. 

Capres nomor urut 1 itu tiba sekira pukul 12.30 WITA dan langsung disambut Sultan dan dipersilakan masuk ke aula Kedaton.

Keduanya sesekali melakukan pembicaraan selama duduk berdampingan.

Pada kesempatan itu, Anies mengenakan kemeja putih seperti biasanya. Anies Baswedan merupakan calon presiden RI kedua yang sowan ke Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Kedatangannya disambut dengan ritual tepong tawar dan beras kuning.