Ibu Kota Negara
Alasan Pengamat Sarankan Pemerintah Tunda Proyek Kereta di IKN Nusantara, Fokus Infrastruktur Dasar
Alasan pengamat sarankan Pemerintah tunda proyek kereta di iKN Nusantara. Pemerintah diharapkan fokus kepada pembangunan infrastruktur dasar.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah proyek di IKN Nusantara terus menjadi perhatian publik karena menelan dana APBN yang sangat banyak.
Salah satu yang kini disoroti pengamat adalah proyek IKN Nusantara adalah kereta.
Menurut pengamat, alih-alih mengembangkan kereta IKN Nusantara, sebaiknya Pemerintah fokus saja pada pembangunan infrastruktur dasar.
Simak selengkapnya update terkait pembangunan IKN Nusantara di artikel ini.
Baca juga: Lahan 400 Hektare Disiapkan untuk Warga Terdampak Tol dan Bandara VVIP IKN Nusantara di 3 Kelurahan
Baca juga: Besaran Dana APBN yang Dipakai IKN Nusantara hingga 2023, Jumlah Anggaran yang Disiapkan Tahun 2024
Baca juga: Warga tak bisa Berkebun sejak Lahan Masuk Bandara VVIP IKN Nusantara, tak Ada Kejelasan Penggantian
Saat ini, Pemerintah tengah menjajaki pengembangan kereta otonom di IKN Nusantara dengan China.
Diketahui belum lama ini, Menteri Perhubungan (Menhub) tengah menjajaki proyek kereta dengan Korea Selatan dan China.
Terkait hal ini, Pengamat Transportasi KI Darmaningtyas meminta pemerintah berhati-hati dalam pengembangan kereta di IKN dengan Tiongkok.
Menurutnya, pengembangan kereta otonom di IKN berpotensi membutuhkan investasi yang besar karena kondisi geografis IKN yang berbukit.
Ia khawatir pembangunan proyek kereta di IKN yang bekerjasama dengan Tiongkok akan menambah beban pemerintahan selanjutnya.
Hal ini seperti yang terjadi saat pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok.
Belum lagi potensi beban lainnya karena wacana pengembangan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya juga bekerjasama dengan Tiongkok.
Sebab itu, lanjut Darmaningtyas, pemerintah lebih baik mengembangkan infrastruktur dasar terlebih dahulu di IKN. Apalagi saat ini IKN juga belum dihuni penduduk.
"Sebaiknya ditunda dulu (pengembangan kereta di IKN dengan China)," ujar Darmaningtyas, Senin (15/1/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id di artikel berjudul Pemerintah Diminta Berhati-hati dalam Pengembangan Kereta di IKN dengan China.
Kunjungan Menhub ke Korsel dan China
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan penjajakan ke Korea Selatan dan China, 9-13 Januari 2024.
Dalam kunjungan itu, Menhub akan menemui sejumlah pihak di kedua negara untuk membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
"Beberapa hal yang kami bahas yaitu mulai dari rencana pembangunan LRT di Bali, Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN), jaringan komunikasi dan persinyalan kereta api berteknologi tinggi, hingga menjajaki peluang kerja sama terkait pesawat komersial," ujar Budi dikutip dari laman Kemenhub pada Selasa (09/01/2024).
Di Korsel, Menhub akan bertemu dengan Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Korsel Mr Sangwoo Park dan sejumlah pihak lain.
Di antaranya pimpinan Korea National Railway (KNR) dan Eximbank untuk membahas kelanjutan kerja sama pembangunan LRT Bali untuk tahap 1 dari Bandara Ngurah Rai ke Central Park.
"Kita berharap Feasibility Study-nya yang sudah dimulai pada awal Januari 2023 lalu dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2024 ini," tuturnya.
Baca juga: Pak JK Singgung Lahan Prabowo di Kaltim termasuk IKN Nusantara, ternyata tak Masuk LHKPN, Kata KPK
Kemudian di China, Budi akan menemui Menteri Transportasi Tiongkok Mr Li Xiaopeng dan sejumlah pihak lainnya, di antaranya pimpinan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).
Kali ini membahas kelanjutan kerja sama pembangunan transportasi massal kereta ART di IKN.
Perlu diketahui, ART merupakan kereta tanpa rel berkonsep ramah lingkungan yang telah dikembangkan CRRC serta beroperasi sejak 2018.
Agenda selanjutnya, Menhub juga akan bertemu dengan pimpinan Huawei untuk menjajaki peluang kerjasama terkait sistem perkeretaapian yang cerdas dan berteknologi tinggi.
Huawei merupakan perusahaan yang menggarap pembangunan jaringan komunikasi untuk Kereta Cepat Whoosh.
Selain membahas kerja sama di sektor perkeretaapian, Budi juga akan bertemu dengan pimpinan dari Commercial Aircraft Corp of China (COMAC) untuk menjajaki peluang kerjasama investasi di sektor penerbangan.
Saat ini COMAC merupakan perusahaan pemasok utama pesawat dari maskapai dalam negeri Transnusa.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, telah melakukan penjajakan dengan pihak Tiongkok melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).
Baca juga: Anies Bandingkan Anggaran Buat Rel Kereta Api Pontianak-Samarinda Lebih Kecil daripada IKN Nusantara
Hal itu terkait pembangunan Kereta Otonom atau Automated Rail Transit (ART) di Ibukota Nusantara (IKN).
Budi Karya mengatakan, keinginan pemerintah Indonesia untuk menggunakan satu set Kereta Otonom dari CRRC untuk pengoperasiannya di IKN.
“Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, memiliki kecepatan operasional 40 km/jam dan kecepatan maksimal 70 km/jam,” ucap Menhub.
Pihak CRRC dikabarkan akan membawa unit Kereta Otonom ke Indonesia, sebagai etalase pameran yang akan diselenggarakan di IKN sekitar bulan Juli 2024.
Ini menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari Kereta Otonom.
Seperti diketahui, Indonesia dan China sudah menyepakati nominal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18,24 triliun (asumsi kurs Rp 15.200 per dolar AS.
Semula, proyek ini direncanakan memakan biaya US$ 6,07 miliar atau sekitar Rp 86,5 triliun. Akan tetapi perhitungan terakhir diperkirakan menjadi sekitar US$ 8 miliar.
Meski begitu, pemerintah memutuskan akan menggandeng Tiongkok untuk menggarap kelanjutan proyek kereta cepat dari Bandung ke Surabaya.
Tercatat, Indonesia dan Tiongkok telah meneken kesepakatan melakukan kajian bersama pembangunan proyek kereta cepat dari Bandung ke Surabaya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo belum dapat memastikan kapan kajian itu selesai.
Sebab, kajian itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan studi mulai dari perencanaan pengerjaan proyek hingga nilai investasinya.
Baca juga: Kisah Warga yang Tersisih Usai Lahannya Diambil Proyek IKN Nusantara, Menikmati? Kami Ini Tersingkir
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Ada IKN Nusantara, Sektor Perkebunan Lakukan Pembinaan Petani Sawit dan Siap Pasok Komoditi Unggulan |
![]() |
---|
17 Proyek Pemerintah dan 11 Investasi Non-APBN Rampung Juni 2024, IKN Nusantara Siap Ganti Jakarta |
![]() |
---|
Dampak IKN Nusantara, Universitas Terkenal Amerika Tertarik Bangun Kampus di Ibu Kota Negara Baru |
![]() |
---|
Menhub Jajaki Kerjasama dengan China Soal Pembangunan Kereta Canggih Tanpa Rel di IKN Nusantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.