Berita Penajam Terkini
Kisah Perempuan Penajam Membangun Usaha Olahan Sabut Kelapa, Akui Gila Kerja
Semangatnya yang luar biasa meski usia tidak lagi muda, menjadikan perempuan bernama Rusni Febrianti sebagai pelajaran
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
Di tahun itu, atas keberaniannya mendirikan koperasi yang ia namai Koperasi Kriya Inovasi Mandara, Rusni Febrianti pun mulai memiliki banyak relasi. Terlebih saat produknya ia coba ikutkan dalam beberapa kegiatan pameran.
Peluang penjualan pun semakin terbuka lebar, apalagi saat ia berkesempatan mengikuti Trade Expo di Jakarta. Di momen itu, tak hanya pembeli lokal yang tertarik pada produknya, tetapi juga ada yang berasal dari luar negeri, yakni Arab Saudi.
Baca juga: UMKM Sajian Rita Balikpapan, Inovasi Olahan Seafood, Juara 3 Makanan Unik Omset Rp20 Juta per Bulan
“Kami hanya membawa sedikit produk karena kan namanya pameran, tapi ada pembeli dari Arab Saudi yang tertarik,” ucapnya mengenang.
Hari semakin sore, tapi TribunKaltim.co masih betah mendengarkan cerita dari sosok ibu yang ramah ini. Sesekali TribunKaltim.co menengok jam tangan untuk memastikan bahwa masih banyak waktu untuk mendengar cerita Rusni Febrianti.
Semua yang diceritakan Rusni Febrianti sore itu menarik bagi TribunKaltim.co, terutama soal ketangguhan dan kreativitasnya. Benar kan setiap kita punya cerita yang menarik?
Terkendala untuk Produksi Banyak
Hari demi hari produk yang diciptakan Rusni Febrianti mulai beragam, meski tingkat pembuatan yang masih relatif mudah.
Ia mulai memproduksi tas, sandal, topi, karpet, bahkan sepatu hingga bantal untuk pelengkap sofa. Seluruhnya ia dapatkan cara pembuatannya dari youtube.
Pesanan pun datang silih berganti, ada yang memesan banyak untuk souvenir, ada pula yang memesan untuk dipakai sendiri.
Namun saat itu ia belum memiliki mesin pengolahan sabut kelapa sendiri, sabut kelapa yang ia gunakan, diolah manual sehingga tak bisa memproduksi dalam jumlah banyak.
“Jadi saya belajar sendiri di google bagaimana membuat produk lain, dan mengajak masyarakat disini juga membuka lapangan kerja untuk ibu-ibu," ujar Rusni Febrianti.
"Kami belajar dari youtube, kita tingkatkan bagaimana caranya, dari belajar dari bikin pot dulu, tapi kami belum bisa terlalu banyak karena terkait dengan mesin,” kalimatnya ini tak berhenti membuat TribunKaltim.co kagum padanya.
Raih Bantuan Mesin
Tahun 2021, koperasi Rusni Febrianti kemudian dilirik oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) untuk menjadi mitra binaan. Hal ini selaras dengan program PHKT yakni Pemanfaatan Ulang Sabut Kelapa (PUSAKA).
Semangat ibu-ibu untuk menciptakan kriya, juga menjadi pertimbangan lainnya bagi PHKT memberikan pendampingan.
Baca juga: 32 Gerai UMKM Lang-Lang Bontang Target Buka Kembali Januari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.