Berita Kaltim Terkini
Tahun Lalu 6 Penderita DBD Meninggal di Berau dan Kukar, Kubar Sudah Dirawat 45 Pasien
Karena sejak awal Januari 2024 ini, sudah ratusan pasien yang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini
Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah daerah di Kaltim mulai mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Karena sejak awal Januari 2024 ini, sudah ratusan pasien yang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini.
Bahkan tak sedikit penderita harus kehilangan nyawa akibat DBD.
45 Kasus di Kubar
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kutai Barat terhitung dari 1 januari hingga 15 Januari tercatat sudah ada 45 warga Kubar harus menjelani perawatan medis akibat DBD.
"Awal tahun ini DBD meningkat di Kubar. Per tanggal 15 tahun ini sudah 45 kasus" tegas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Barat Ritawati Sinaga
Tingginya penderita DBD di Kubar saat ini kata Rita disebabkan beberapa faktor. Fakto pertama yakni tinggimya curah hujan. Kedua kurangnya penerapan pola hidup sehat.
Baca juga: Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara Catat 38 Kasus DBD di Awal 2024
Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Bontang dan Kubar Mengalami Peningkatan, Ini 9 Gejala DBD yang Terlihat
"Sampai saat ini belum ada kasus yang meninggal dunia di Kubar akibat DBD," jelasnya.
Kendati demikian Rita menyampaikan bahwa tingginya penderita DBD saat ini. Peihaknya menetapkan status Kubar saat ini waspada DBD.
Rita menuturkan, dari 45 kasus DBD yang ada di Januari ini. Rata - rata menyerang anak - anak. Dan jumlah penderita terbanya merupakan warga Kecamatan Barong Tongkok.
Diharapkan kerjasama dari seluruh masyarakat Kutai Barat agar menjaga kebersihan dengan memperhatikan tempat-tempat genangan air yang menjadi sumber berkembang biak jentik nyamuk hingga nyamuk dewasa.
Selain itu, masyarakat juga harus pro aktif memeriksakan Kesehatan jika ada anggota keluarga di rumah yang sakit.
Terutama yang mengarah pada gejala DBD, seperti timbulnya ruam atau bintik-bintik pada kulit, hingga demam tinggi sehingga bisa di tangani segera.
Tahun Lalu 4 Meninggal di Kukar
Sementara itu, kasus deman berdarah (DBD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur meningkat signifikan dalam 3 tahun terakhir.
Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara mencatat, pada 2021 angka deman berdarah mencapai 186 kasus dengan jumlah 3 orang meninggal dunia.
Kemudian 2022, mengalami kenaikan drastis mencapai 843 orang dan jumlah kematian sebanyak 5 orang. Sedangkan 2023, berjumlah 1.118 kasus deman berdarah dengan 4 angka kematian.
Data tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi kepada TribunKaltim.co, Kamis (18/1/2024).
“Kasus DBD itu dari tahun ke tahun fluktuatif, karena memang wilayah geografis di Kukar sebagaian besar air,” ujarnya.
Dari 20 kecamatan di Kukar, angka kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu.
Salah satu penyebabnya lantaran media berkembang biak nyamuk ada dan pemberatasan sarang nyamuk masih minim.
Dirinya berencana dalam pekan ini akan berkunjung kedua kecamatan tersebut memberikan edukasi kepada masyarakat, serta mengajak kepada lurah untuk bersama-sama membersihkan tempat tinggal nyamuk.
“Kami rencana minggu ini mau ketemu pak camat untuk menggerakan pemberatasan sarang nyamuk,” tutur Supriyadi.
Ia menerangkan, sebagian besar warga yang meninggal karena kasus deman berdarah ialah keterlambatan penanganan di fasilitas kesehatan atau pusban, puskesmas atau rumah sakit.
Ketika demam, mereka membeli obat dan mengobati sendiri. Namun setelah hari ketiga atau keempat, baru dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Ketika datang ke fasilitas kesehatan kondisinya sudah buruk, dan itu agak susah ditangani,” pungkasnya. (*)
2 Meninggal DBD di Berau Tahun Lalu
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Halijah menyebutkan pada tahun 2023 terdapat 2 kasus meninggal dunia akibat penyakit DBD, sedangkan, untuk penyakit melaria tidak ada. Dua kasus tersebut mendominasi sepanjang tahun 2023.
"Yang meninggal ini biasa terjadi dirumah sakit karena terlambat untuk melakukan pemeriksaan," tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (14/1/2024).
Dikatakannya, kasus DBD tahun 2023 sebanyak 233 kasus. Dengan Puskesmas Tanjung Redeb serta Bugis yang paling banyak. Jumlah ini turun kisaran 300 persen dari jumlah kasus padatahun lalu.
Karenanya, Dinkes Berau juga telah meminta kepada seluruh pusat layanan kesehatan (Puskesmas) di Kabupaten Berau untuk terus melakukan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarajat.
Tahun ini pihaknya akan terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD dan malaria di Kabupaten Berau agar tidak mengalami lonjakan kasus.
Pihaknya juga mencanangkan eleminasi penyakit malaria pada 2027 mendatang. Sebagai upaya untuk menghentikan penularan penyakit malaria dalam wilayah geografi tertentu.
"Harapan kita masyarakat bisa menerapkan perilaku hidup sehat tanpa keterpaksaan. Semoga pada 2024 tahun ini tidak ada kasus untuk malaria di Berau,"harapnya.
Mayoritas daerah dengan penyakit malaria terbanyak yakni di Kecamatan Batu Putih dan Kelay. Sebab, masyarakat di sana banyak melakukan aktivitas di dalam hutan. Pihaknya juga meminta masyarakat yang masuk ke dalam hutan untuk mengenakan pakaian panjang.
Diakuinya, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga diri dari penyakit DBD dan malaria. Padahal, penyakit tersebut cukup berbahaya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Berau Ingatkan Warga untuk Waspada Penyakit DBD dan Malaria di Musim Penghujan
Semua puskesmas telah diimbau untuk melakukan berbagai upaya pencegahan penyakit tersebut dan bekerjasama dengan lintas sektor untuk mensosialisasikan penanganan penyakit menular.
"Khususnya, puskesmas yang berada di wilayah endemis malaria," tandasnya. (Febriawan/Mitha/Renata)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Gebrakan PESTI Kaltim: Bentuk Tiga Pengcab, Tunjuk Kubar Gelar Kejurprov |
![]() |
---|
Isu Munaslub Golkar Mencuat, Hetifah Sjaifudian: Saya Tidak Pernah Mendengar |
![]() |
---|
DPRD Kaltim Kritik Permintaan Maaf Unmul ke Wagub Seno Aji soal Aksi Mahasiswa, Dinilai Berlebihan |
![]() |
---|
PT ABN Gandeng Universitas Mulawarman, Sinergi Industri dan Pendidikan untuk Masa Depan Kaltim |
![]() |
---|
Top 10 Daerah dengan Jumlah Pulau Terbanyak di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.