Pemilu 2024

Penuhi Panggilan Bawaslu Samarinda, Andi Harun Bantah Mobilisasi RT untuk Dulang Suara Anak di Pileg

Video dan berita viral mengenai dugaan pejabat daerah memobilisasi ketua RT di Samarinda mendulang suara untuk anaknya di DPRD Kaltim, kini sudah

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Walikota Samarinda angkat bicara soal beredarnya video viral tentang dugaan pejabat mobilisasi seluruh ketua RT di Samarinda untuk mendukung anaknya di DPRD Kaltim, Senin (22/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Video dan berita viral mengenai dugaan pejabat daerah memobilisasi ketua RT di Samarinda mendulang suara untuk anaknya di DPRD Kaltim, kini sudah di dalami Bawaslu Samarinda.

Imam Sutanto selaku Komisioner Bawaslu Samarinda menjelaskan bahwa kabar tersebut mengarah kepada sosok Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam suatu acara refleksi akhir tahun yang mengajak seluruh RT di Samarinda.

"Sumber petunjuk informasinya adalah video dan di berita viral itu memang inisialnya ND, dan mengarah ke AH, tapi pertanyaan sudah di jawab, kita analisa dan akan kita plenokan," ujarnya pada awak media (22/1/2024).

Baca juga: Perkuat Pengawasan Pemilu 2024, Bawaslu Samarinda Panggil Seluruh Panwascam

Saat ditemui, Andi Harun menjelaskan bahwa dirinya merupakan orang yang paling bertanggung jawab untuk melakukan klarifikasi terhadap persoalan tersebut.

Sehingga ia meminta Bawaslu untuk segera melayangkan surat panggilan kepada dirinya dan memberikan klarifikasi terhadap isu tersebut.

"Inisiatif saya agar Bawaslu segera memanggil saya secara resmi, agar permasalahan ini menjadi terang duduk persoalannya," ungkap AH, sapaannya (22/1/2024) pukul 18.00 Wita.

Selama 1 jam memenuhi panggilan Bawaslu, AH mengakui bahwa dalam video tersebut menang benar adalah dirinya saat menggelar acara bertajuk "Kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2023 Pemkot Samarinda" di penghujung tahun.

Namun, dirinya membantah bahwa acara yang digelar di Convention Hall itu bukanlah disengaja untuk memobilisasi seluruh RT dan bukan terkait untuk kepentingan politik.

Baca juga: Bawaslu Samarinda Persilahkan Lepas Stiker Caleg tak Berizin yang Ditempel di Rumah Warga

"Acara itu sangat terbuka, pejabat dan awak media juga masuk ke dalam gedung besar itu. Konten kegiatannya pun ada tiga terkait kegiatan pembangunan Samarinda sejak 2021 hingga sepanjang 2023 selama masa kepemimpinan saya bersama pak Rusmadi," beber AH.

Dalam video yang beredar, dirinya memang sempat menyebut anaknya untuk berdiri di hadapan seluruh Ketua RT yang hadir.

"Saya menyebut anak saya di sambutan setelah salam, itu bukan settingan, saya juga menyambutnya sebagai anggota DPRD dan memang kebetulan dia yang saya lihat. Saya juga menyatakan apresiasi kepada pimpinan stake holder yang hadir," jelasnya.

Di samping itu, dirinya juga membantah perihal tuduhan memobilisasi seluruh RT dengan mekanisme money politic.

Sebab kabar tersebut menduga bahwa sosok ND di video juga membahas perihal 50 suara per Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan menjanjikan dibayar sebesar Rp 300 ribu.

Baca juga: Keterwakilan Perempuan Belum Terpenuhi, Bawaslu Samarinda Perpanjang Pendaftaran Panwascam

"Kalau kita hitung semua itu angkanya Rp 45 miliar, dan buat apa jika untuk anak saya Afif mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk sesuatu yang tidak masuk akal.

Dia hanya butuh suara kok, untuk apa saya mobilisasi. Apapun itu, saya penting mendapatkan kepastian hukum. Kalau saya, uang segitu mending saya depositkan daripada untuk hal-hal yang tidak masuk akal," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved